

Menulis dan menerbitkan buku merupakan pencapaian penting bagi seorang dosen. Melalui buku, dosen dapat menyebarkan ilmu, hasil penelitian, serta gagasan akademik kepada khalayak yang lebih luas. Buku juga menjadi salah satu bentuk kontribusi nyata dalam pengembangan keilmuan dan peningkatan mutu pendidikan di perguruan tinggi.
Namun, perjalanan seorang penulis akademik tidak berhenti setelah buku diterbitkan. Tantangan berikutnya adalah bagaimana agar buku tersebut dikenal luas, dibaca banyak orang, dan memberikan dampak yang signifikan di lingkungan akademik maupun masyarakat umum.
Ini artinya, sebagai seorang dosen dan penulis buku kita juga harus mampu memasarkan buku tersebut. Diperlukan strategi dalam memasarkan buku agar hasilnya optimal, dan sebagai seorang dosen kamu wajib tahu apa saja caranya tersebut!
Nah, apa saja cara atau strategi yang bisa kamu coba untuk mengoptimalkan penjualan buku bisa kamu cari tahu melalui artikel ini. Silakan menyimaknya sampai tuntas ya!
Langkah pertama dalam memasarkan buku adalah membangun citra diri sebagai penulis yang kredibel. Mulailah dengan memoles profil profesionalmu di platform akademik dan profesional seperti Google Scholar, ORCID, ResearchGate, serta LinkedIn, dan juga media sosial seperti Instagram agar kamu lebih dikenal luas dari berbagai kalangan masyarakat.
Untuk profil profesionalmu pastikan telah terpasang foto, afiliasi, dan daftar publikasi terbarui. Dengan merapikan profil profesionalmu tersebut akan memberi kesan profesional dan memudahkan pembaca atau institusi menemukan karya kamu.
Selanjutnya, konsistenlah membagikan konten berkualitas yang menunjukkan kompetensi kamu di bidang tersebut. Buat ringkasan bab, kutipan berkualitas, atau infografis yang merangkum temuan penting dari bukumu.
Aktivitas di atas tidak hanya meningkatkan visibilitas buku, tetapi juga membangun kepercayaan audiens. Di mana ketika orang melihat konsistensi dan kualitas kontribusimu, mereka lebih cenderung membeli dan merekomendasikan bukumu tersebut.
Media sosial adalah kanal yang ampuh untuk mengenalkan buku secara luas. Namun untuk memanfaatkannya memerlukan strategi, terutama terkait dengan konten yang akan kamu buat.
Dalam memilih media sosial pastikan bahwa media sosial tersebut sering kamu gunakan. Artinya jika kamu terbiasa menggunakan Instagram maka optimal di Instagram. Jika kamu lebih sering menggunakan TikTok, maka optimalkan penggunaannya. Jika bisa keduanya jauh lebih bagus lagi.
Setiap sosial media tentunya memiliki kelebihannya tersendiri. Instagram untuk visualisasi kutipan dan infografis, sementara YouTube atau TikTok efektif untuk menjelaskan konsep buku melalui video singkat.
Nah, tips praktis untuk mengoptimalkan penjualan buku melalui media sosial yang bisa kamu lakukan yaitu:
Jangan meremehkan jaringan akademik jika kamu ingin penjualan bukumu meningkat. Namun, pastikan caramu untuk mengajaknya berkolaborasi atau menjualnya tidak dengan memaksa ya. Karena hal tersebut sangat tidak etis!
Lalu apa yang bisa kamu lakukan? Misalnya dengan membagikan ke rekan sejawatmu buku versi ebook-nya.
Jika kualitas bukumu bagus, ada peluang rekan sejawatmu tersebut akan merekomendasikan ke mahasiswanya. Nah, bukankah hal tersebut juga bisa jadi peluang untuk meningkatkan penjualan bukumu?
Strategi memasarkan buku untuk dosen berikutnya yaitu dengan berkolaborasi dengan penerbit. Biasanya penerbit memiliki saluran distribusi dan pengalaman distribusi yang lebih matang, jadi ini bisa jadi peluang.
Terkait cara kolaborasi ini beragam, ya. Misalnya dengan kolaborasi di sosial media penerbit dengan sosial media milikmu.
Timing-nya pun bisa beragam, misalnya di acara peluncuran bukumu. Atau pada saat diadakannya promo tertentu atau event tertentu.
Nah, untuk bisa berkolaborasi pastikan ketika kamu mengirim naskah ke dalam penerbit, di bagian biografi atau identitas penulis, kamu telah menuliskan nama sosial mediamu. Oh, iya, pastikan sosial mediamu tidak kamu private ya, agar kolaborasi bisa dilakukan!.

Dengan marketplace dan toko buku online, jangkauan ke lebih banyak pembaca bisa dioptimalkan. Penjualan ini bisa saja kamu lakukan sendiri. Namun, dengan resiko waktu terbuang terlebih jika kamu belum memiliki paltformnya.
Oleh karena itu, pada saat memilih penerbit buku pastikan mereka telah memiliki platform penjualan yang telah matang. Sebagai contoh, penerbit tersebut sudah memiliki akun Shopee Mall misalnya.
Dengan status “Shopee Mall” tersebut kredibilitas dari penerbit lebih terjamin. Calon pembeli pun lebih percaya dengan status tersebut ketika membeli buku.
Nah, salah satu penerbit dengan platform penjualan yang matang tersebut dapat kamu jumpai di Detak Publisher. Selain Shopee Mall, Detak Publisher juga memiliki kanal distribusi lain seperti Gramedia Digital, Siplah Gramedia, Google Play Book, dan lain sebagainya.
Wah, bukankah itu sangat menarik? Bukumu berpeluang dilihat dan dibeli banyak calon pembaca! Terlebih lagi biaya menerbitkan buku di Detak Publisher sangat murah.
Dengan biaya mulai dari Rp700.000 an saja kamu sudah bisa menerbitkan buku dengan kualitas bagus. Mulai dari editingnya, layoutnya, desain covernya sampai platform penjualannya.
Jika kamu tertarik menggunakan jasa penerbitan buku dari Detak Publisher atau ingin bertanya lebih banyak silahkan hubungi customer service kami di link berikut: Jasa Penerbitan Buku. Jika ingin tahu detail paketnya terlebih dahulu silakan kunjungi link berikut: Paket Penerbitan Buku Detak Publisher.
Menulis artikel populer atau opini yang mengangkat isu sentral dari bukumu dapat menjadi jembatan antara dunia akademik dan publik. Pilih portal atau jurnal populer yang sering dibaca target audiensmu.
Pastikan untuk menyusun artikel dengan ringkas namun kaya insight. Sertakan pula rujukan ke bukumu sebagai bacaan lanjutan. Artikel semacam ini membantu memperkenalkan ide inti buku kepada pembaca yang lebih luas.
Selain itu, manfaatkan blog kampus, situs penelitian, atau newsletter institusi untuk mempublikasikan ringkasan bab atau highlight penelitian. Dengan menempatkan tulisan di berbagai kanal, kamu memperbesar peluang buku ditemukan oleh dosen lain, mahasiswa, dan praktisi yang kemudian bisa menjadi pengulas atau pengguna materi dalam perkuliahan.
Mahasiswa dapat menjadi agen promosi yang efektif karena mereka berada di lingkup kampus dan jaringan sosial yang luas. Ajak mereka membuat resensi, video pembahasan singkat, atau proyek berbasis buku yang dapat dipublikasikan di platform kampus atau media sosial.
Keterlibatan mahasiswa juga memberi mereka pengalaman akademik praktis sekaligus memperluas jangkauan promosi secara organik. Jadi, jika kamu ingin mencoba cara ini sangat direkomendasikan.
Itulah berbagai strategi memasarkan buku yang bisa dosen lakukan. Semoga dengan menerapkan cara-cara di atas buku yang kamu terbitkan semakin dikenal luas dan bisa dimanfaatkan dengan lebih optimal!
Satu hal yang perlu kamu ingat juga, bahwa memasarkan buku bagi dosen bukan hanya soal penjualan, tetapi juga tentang memperluas dampak keilmuan. Jadi, lakukan seoptimal mungkin agar ilmu yang penuh kebermanfaatan di bukumu bisa menjangkau banyak orang!