Jenis-jenis Editing Naskah Buku yang Wajib Diketahui Penulis Pemula

Menulis buku bukan sekadar merangkai kata lalu selesai. Sebab, setelah sebuah naskah rampung ditulis, pekerjaan penting lainnya justru baru dimulai. Yaitu proses penyempurnaan naskah agar bisa siap untuk diterbitkan.

Tahap penyempurnaan inilah yang akan menentukan kualitas akhir sebuah buku. Salah satu proses penting dalam penyempurnaan naskah adalah editing.

Jenis-jenis Editing Naskah Buku yang Wajib Diketahui Penulis Pemula

Banyak penulis pemula yang mengira editing hanya sebatas memperbaiki salah ketik atau memperbaiki tata bahasa. Padahal, proses editing jauh lebih luas dan beragam jenisnya. Setiap jenis memiliki fokus dan fungsi yang berbeda-beda.

8 Jenis Editing Naskah Buku

Dan … segala seluk beluk jenis editing naskah buku dapat kamu pelajari dalam uraian berikut ini:

1. Developmental Editing

Developmental editing adalah proses penyuntingan tahap awal yang bertujuan menilai isi keseluruhan naskah. Fokusnya pada struktur cerita, logika alur, pengembangan ide, serta kelayakan isi secara menyeluruh.

Tahap ini sering kali menghasilkan saran perombakan besar, penghapusan bab, penambahan subbab, hingga pengembangan ulang alur cerita. Cocok dilakukan saat draft masih kasar atau belum sepenuhnya rapi.

Nah, untuk detail lebih lanjut tentang apa saja yang akan diperhatikan di proses development editing, dapat kamu lihat pada poin-poin berikut:

  • Apakah pesan utama buku tersampaikan dengan jelas kepada pembaca?
  • Apakah alur cerita atau urutan pembahasan logis, runut, dan mudah dipahami?
  • Apakah data, argumen, atau gagasan utama sudah kuat, konsisten, dan mendukung tema buku? (Untuk buku akademik)
  • Apakah karakter utama atau protagonisnya sudah memiliki motivasi yang kuat? (untuk buku novel)
  • Dan lain sebagainya yang mana intinya erat kaitannya memperbaiki fondasi dari sebuah buku.

2. Structural Editing

Structural editing berfokus pada pengaturan ulang susunan isi buku. Editor akan mengevaluasi apakah urutan bab, subbab, dan paragraf sudah efektif, logis, serta mendukung pesan utama buku secara utuh atau belum.

Ketika kamu melakukan proses structural editing atau menyerahkan naskahmu kepada editor untuk mendapatkan jenis editing ini, maka hasilnya nanti naskahmu akan memperoleh penilaian berupa coretan. Coretan di sini, artinya ada bagian dari naskahmu yang nantinya dinilai lalu output-nya berupa ‘coretan’ dan saran perubahan yang perlu dilakukan.

3. Editorial Assessment

Editorial Assessment adalah proses evaluasi naskah secara umum untuk memberikan gambaran tentang kekuatan, kelemahan, potensi, serta langkah perbaikan yang disarankan. Biasanya berupa laporan editorial tanpa langsung menyunting isi naskah. Ini berarti naskahmu tidak akan mendapatkan tanda “coretan” tapi penilaiannya itu secara keseluruhan.

Oleh karena itu, jenis editing naskah ini cocok untuk penulis pemula yang ingin mengetahui kualitas draft secara keseluruhan sebelum melanjutkan proses editing lanjutan. Nah, untuk lebih detailnya berikut ialah fokus utama dari editorial assessment:

  • Menilai potensi pasar dan segmentasi pembaca buku
  • Mengidentifikasi kekuatan utama naskah dan aspek yang perlu diperbaiki
  • Menentukan jenis editing lanjutan yang sesuai untuk naskah tersebut

4. Line Editing

Line editing berfokus pada penyempurnaan gaya bahasa, pemilihan kata, kejelasan kalimat, nuansa tulisan, dan emosi yang dibangun di dalam naskah. Dengan line editing ini pesan di bukumu akan tersampaikan dengan bahasa yang nyaman, enak dibaca, dan memiliki daya tarik.

Nah, fokus utama dari jenis editing naskah buku ini yaitu:

  • Memastikan kalimat mudah dipahami, komunikatif, dan tidak membingungkan pembaca
  • Menjaga konsistensi tone, gaya penulisan, serta suasana yang dihadirkan dalam buku
  • Memperbaiki pilihan kata atau frasa yang kurang tepat, berlebihan, atau klise
  • Memperbaiki pilihan gaya bahasa yang digunakan
    Dan lain sebagainya.

5. Copy Editing

Copy editing berfokus pada teknis penulisan seperti tata bahasa, tanda baca, ejaan, konsistensi istilah, serta ketepatan format penulisan. Dalam prosesnya editor akan melakukan beberapa hal berikut ini:

  • Memperbaiki kesalahan ejaan, salah ketik, dan tata bahasa
  • Menyesuaikan penulisan istilah asing atau istilah khusus sesuai standar editorial
  • Menjamin konsistensi penulisan nama tokoh, istilah, angka, dan referensi sepanjang naskah

6. Proofreading

Proofreading adalah proses pemeriksaan akhir naskah sebelum dicetak. Fokusnya adalah mencari kesalahan kecil yang masih mungkin terlewatkan di tahap editing sebelumnya. Nah detail fokus dari jenis editing ini yaitu:

  • Typo, salah ketik, dan kesalahan penulisan ringan
  • Kesalahan tanda baca, spasi berlebih, atau paragraf yang salah format
  • Inkonsistensi kecil dalam istilah, angka, atau penyebutan nama tokoh

7. Substantive Editing

Jenis-jenis editing naskah buku berikutnya yaitu substantive editing atau content editing yang mana merupakan penyuntingan menyeluruh terhadap isi, struktur, dan gaya tulisan. Hampir mirip dengan developmental editing, tetapi lebih detail dan mendalam hingga ke perbaikan konten per bab, paragraf, bahkan kalimat.

8. Fact-checking Editing

Jenis editing naskah buku ini merupakan proses khusus untuk memverifikasi semua fakta, data, kutipan, dan referensi yang digunakan dalam buku, khususnya buku non-fiksi, ilmiah, sejarah maupun biografi. Fact-checking penting untuk menjaga keakuratan dan kepercayaan pembaca terhadap buku yang diterbitkan.

Pentingnya Mengetahui Jenis-jenis Editing Naskah

Jenis-jenis Editing Naskah Buku yang Wajib Diketahui Penulis Pemula

Mengapa kita sebagai penulis perlu mempelajari jenis editing naskah buku di atas? Sebab, dengan mempelajarinya maka kita akan:

1. Bisa menyiapkan draft dengan lebih baik

Mengetahui apa saja yang akan diperiksa di setiap jenis editing membuat kita dapat mempersiapkan draft naskah dengan lebih rapi sejak awal. Misalnya, sebelum masuk ke line editing, kita sudah memastikan alur cerita atau isi buku tersusun rapi lewat structural editing, sehingga proses perbaikan gaya bahasa bisa lebih fokus.

2. Mempermudah komunikasi dengan editor profesional

Saat kita memahami jenis-jenis editing, diskusi dan masukan dari editor jadi lebih mudah kita pahami. Kita akan tahu alasan editor menyarankan pemindahan bab, penggantian istilah, atau perombakan alur. Dengan begitu, proses editing jadi lebih efisien, minim miskomunikasi, dan hasil akhirnya lebih sesuai ekspektasi.

3. Bisa memetakan kelemahan naskah sejak awal

Dengan memahami delapan jenis editing di atas, kita bisa lebih jeli menemukan bagian-bagian naskah yang masih lemah. Misalnya, kita menyadari alur terlalu cepat, data tidak akurat, atau gaya bahasa belum konsisten. Semakin cepat kelemahan ditemukan, semakin ringan proses perbaikannya sebelum draft masuk ke editor profesional.

4. Meminimalkan kesalahan fatal

Banyak buku gagal maksimal di pasaran karena abai terhadap tahapan editing penting. Kesalahan data, alur tidak logis, atau gaya bahasa berantakan dapat mengurangi kredibilitas buku. Dengan memahami jenis-jenis editing ini, kota bisa memastikan semua aspek naskah telah diperiksa menyeluruh sesuai tahapannya.

5. Menghemat waktu dan biaya proses penyuntingan

Bila kita sudah memahami jenis-jenis editing dan memperbaiki draft sesuai tahapannya, editor profesional tidak perlu melakukan perbaikan dari awal. Hal ini akan menghemat waktu, biaya, dan mempercepat proses penerbitan buku.

6. Meningkatkan kualitas buku agar lebih siap bersaing di pasaran

Buku yang melalui proses editing lengkap sesuai jenisnya akan jauh lebih rapi, kuat isinya, bebas kesalahan teknis, serta nyaman dibaca. Hal ini akan meningkatkan kepercayaan pembaca sekaligus potensi buku untuk bersaing di pasar.

7. Membantu kita belajar dan berkembang sebagai penulis

Dengan mengenal jenis-jenis editing, kita tidak hanya menyempurnakan satu buku. Namun juga akan lebih terampil menyusun naskah yang lebih baik di karya-karya berikutnya.

8. Memperbesar peluang naskah diterima penerbit

Penerbit cenderung menyukai naskah yang sudah melewati proses editing awal secara mandiri karena berarti penulis serius dan peduli terhadap kualitas bukunya. Ini bisa menjadi nilai tambah saat naskah diajukan.

Itu dia jenis-jenis editing naskah buku serta manfaat yang bisa kamu peroleh jika mempelajarinya. Bagaimana? Naskah bukumu memerlukan perbaikan di bagian mana, nih?

Baca artikel terkait