Banyak penulis yang sedang menerbitkan buku merasa cemas ketika proses pengajuan ISBN. Karena biasanya membutuhkan waktu cukup lama.
Padahal mereka berharap ISBN bisa langsung terbit dalam satu hari. Namun kenyataannya proses tersebut biasanya memakan waktu minimal tujuh hari kerja.
Hal tersebut sering menimbulkan kebingungan dan bahkan kekhawatiran terhadap penerbit tempat mereka bekerja sama. Mereka khawatir penerbitnya kurang kompeten, misalnya.
Padahal, proses pengajuan yang lama tidak selalu karna faktor kualitas penerbit. Nah, apa saja faktor yang sebenarnya menjadi penyebab lamanya proses ini? Kamu bisa menemukan jawaban pada uraian di bawah ini:
Salah satu faktor yang menyebabkan mengapa pengajuan ISBN lama yaitu karena banyaknya antrian. Perpustakaan Nasional menerima ribuan permohonan ISBN dari berbagai penerbit di seluruh Indonesia setiap harinya.
Jumlah ini meningkat tajam karena semakin banyak penulis yang berminat menerbitkan buku secara mandiri atau melalui penerbit indie. Akibatnya, proses pemeriksaan dan persetujuan membutuhkan waktu lebih lama.
Selain itu, setiap permohonan ISBN harus diperiksa satu per satu untuk memastikan kelengkapan dan kesesuaian datanya. Pemeriksaan manual ini membuat proses pengajuan ISBN tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat.
Antrian panjang membuat penerbit harus menunggu giliran sebelum permohonan ISBN mereka diproses. Hal ini tentu membuat penulis merasakan proses yang lebih lama daripada ekspektasi awal.
Akan tetapi, penundaan ini bukan karena kesalahan penerbit, melainkan karena tingginya permintaan secara nasional. Nah, setelah kamu mengetahui fakta ini, semoga sebagai penulis, kamu bisa lebih realistis dalam mengatur jadwal penerbitan buku. Terutama jika kamu ingin merilis buku pada tanggal tertentu.
Fakto kedua mengapa pengajuan ISBN lama yaitu adanya standar tertentu dari sebuah buku yang harus dipenuhi. Yang mana, sebelum ISBN diterbitkan, petugas Perpusnas akan memeriksa apakah buku memenuhi standar penerbitan yang berlaku atau tidak.
Beberapa aspek yang diperiksa adalah kelengkapan data buku, desain sampul, metadata, informasi penerbit, serta format file yang diajukan. Jika ada bagian yang tidak sesuai, proses verifikasi bisa tertunda.
Mengapa proses pengecekan ini penting? Sebab, ISBN bukan sekadar nomor acak, melainkan identitas resmi yang harus terstruktur dengan baik. Karena itu, Perpusnas memastikan setiap buku yang mendapat ISBN memiliki data yang akurat dan konsisten.
Mungkin kamu bertanya, mengapa pemeriksaan ini membutuhkan waktu. Jawabannya sederhana, karena pemeriksaan ini membutuhkan ketelitian yang tinggi.
Harapannya, tidak terjadi kesalahan dalam pencatatan buku nasional. Terlebih lagi petugas harus memeriksa puluhan hingga ratusan metadata buku per hari.
Nah, jika ada ketidaksesuaian, mereka harus menghubungi penerbit untuk revisi. Inilah yang membuat prosesnya tidak bisa instan. Dengan kata lain, semakin rapi data buku yang kamu siapkan, semakin cepat ISBN bisa terbit.
Faktor penyebab pengajuan ISBN lama berikutnya yaitu proses pemeriksaan metadata yang wajib dilakukan petugas. Nah, apa itu metadata dan mengapa proses pengecekannya tidak bisa cepat? Simak penjelasannya pada uraian di bawah:
Metadata buku adalah informasi detail yang menjelaskan isi dan identitas buku, seperti judul, subjudul, KDT, penulis, penerbit, jumlah halaman, ukuran buku, sinopsis, kategori, dan lainnya. Metadata ini adalah komponen penting yang harus akurat sebelum ISBN diterbitkan.
Setiap metadata diperiksa satu per satu untuk memastikan buku tidak memiliki data yang bermasalah. Kesalahan kecil seperti judul yang tidak konsisten saja bisa menghambat proses.
Metadata yang tidak akurat dapat menimbulkan masalah di kemudian hari, terutama jika buku terdaftar di katalog internasional. Karena itu, Perpusnas harus memastikan semuanya sesuai.
Petugas tidak hanya memeriksa, tetapi juga mencocokkan data dengan file buku yang dikirim. Jika metadata lengkap dan benar, proses akan lancar. Namun jika banyak yang harus direvisi, otomatis pengajuan ISBN memakan waktu lebih lama.
Sering kali, penerbit mengajukan ISBN tetapi file buku atau metadata masih belum sepenuhnya sesuai standar Perpusnas. Misalnya, ukuran buku tidak sesuai, cover belum final, atau data penulis belum lengkap.
Saat hal tersebut terjadi, Perpusnas mengembalikan pengajuan untuk diperbaiki terlebih dahulu. Revisi seperti ini membuat waktu proses bertambah karena penerbit harus memperbaiki lalu mengajukan ulang. Ini adalah bagian umum dari proses pengajuan ISBN.
Faktor penyebab pengajuan ISBN yang cukup lama berikutnya yaitu proses verifikasi yang masih manual. Proses verifikasi ini masih dilakukan oleh petugas Perpusnas.
Sebenarnya sistem semiautomatis memang sudah membantu, tetapi keputusan akhir tetap berada di tangan petugas. Karena itu, prosesnya memakan waktu lebih lama daripada sistem otomatis penuh.
Faktor penyebab mengapa pengajuan ISBN itu lama yaitu maraknya penerbit baru. Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah penerbit indie dan layanan self-publishing meningkat pesat.
Setiap penerbit baru juga mengajukan ISBN untuk karya-karya penulis yang bekerja sama dengan mereka. Kondisi ini meningkatkan beban kerja Perpusnas secara signifikan.
Semakin banyak penerbit, semakin banyak pula jumlah pengajuan ISBN setiap hari. Hal ini menambah panjang antrian dan memperpanjang waktu proses. Penerbit besar maupun kecil semuanya harus mengikuti alur yang sama, sehingga tidak ada jalur cepat.
Pengajuan ISBN memerlukan verifikasi data, metadata, serta pemeriksaan dokumen. Tahapan ini tidak bisa dipersingkat secara drastis karena melibatkan pengecekan manual.
Waktu tujuh hari kerja adalah waktu normal untuk proses yang melibatkan administrasi resmi.
Ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan agar proses pengajuan ISBN lebih cepat (tidak lebih dari tujuh hari kerja), yaitu:
Pastikan semua data seperti judul, nama penulis, sinopsis, kategori, ukuran buku, dan jumlah halaman sudah akurat sebelum mengajukan. Metadata yang lengkap dan benar dapat mempercepat proses verifikasi. Mintalah penerbit untuk memeriksa metadata secara berulang agar tidak ada kesalahan kecil.
Jangan mengajukan ISBN ketika file naskah atau cover belum final. Perubahan kecil setelah pengajuan akan membuat proses ditunda atau diulang. Siapkan semuanya dengan matang agar ISBN bisa terbit lebih cepat.
Tips agar proses pengajuan ISBN lebih cepat berikutnya yaitu pastikan memilih penerbit yang kompeten dan profesional. Penerbit yang memiliki jam terbang tinggi sehingga mereka telah paham apa saja yang perlu dilakukan agar proses pengajuan bisa lebih cepat.
Salah satu rekomendasinya, kamu bisa menggunakan jasa penerbitan buku dari Ruang Akademisi. Kamu bisa memilih aneka paket penerbitannya yang telah lingkup dengan ISBN.
Atau, jika kamu hanya butuh bantuan pengajuan ISBN (karena saat ini proses pengurusan ISBN tidak bisa dilakukan oleh penulis sendiri), Ruang Akademisi juga menyediakan layanan pengurusan ISBN.
Apapun keperluanmu, Ruang Akademisi siap membantu! Kamu bisa menghubungi kami di link berikut: Jasa Penerbitan Buku Ber-ISBN/Layanan Pengajuan ISBN.
Nah, itulah beberapa alasan mengapa pengajuan ISBN memerlukan waktu yang cukup lama. Semoga setelah mengetahui fakta di atas bisa menjadikan kamu semakin bijak.
Bijak dalam menentukan waktu penerbitan buku, bijak dalam memahami situasi yang ada sehingga tidak mudah marah ke pihak penerbit. Dan, semoga di proses penerbitan berikutnya kamu bisa mengantisipasi beberapa kemungkinan yang bisa menghambat proses penerbitan bukumu, ya!