Langkah-Langkah atau Cara Menerbitkan Buku di Penerbit Indie

Berhasil menerbitkan buku merupakan pencapaian besar bagi seorang penulis. Dalam beberapa tahun terakhir, penerbit indie menjadi pilihan populer karena memberikan kebebasan yang lebih besar kepada penulis untuk mengontrol proses kreatifnya dan juga proses penerbitan yang tidak terlalu lama. Bahkan bisa dibilang jika kita memiliki dana lalu mengirimkan naskah kita ke penerbit indie maka naskah kita bisa terbit menjadi buku.

Walaupun demikian, menerbitkan buku melalui penerbit indie bukan berarti tanpa tantangan. Ada banyak langkah yang perlu dilakukan agar buku yang diterbitkan memiliki kualitas tinggi dan pembaca bisa menerimanya dengan hasil yang tidak mengecewakan. Beberapa hal yang tidak boleh kita abaikan dalam proses menerbitkan buku di penerbit indie agar buku kita diterima dengan baik di pasaran yaitu perencanaan yang matang dan kerja sama yang baik dengan penerbit indie.

Langkah-Langkah atau Cara Menerbitkan Buku di Penerbit Indie

Perencanaan yang matang mampu membawa kita pada hasil yang memuaskan. Perencanaan yang matang juga bisa membantu kita melalui tahapan proses penerbitan buku di penerbit indie dengan lebih mudah. Nah, apa saja tahapan proses tersebut, yuk simak selengkapnya berikut ini!

1. Menyelesaikan Naskah Buku

Di mana pun kamu hendak menerbitkan bukumu maka cara pertama yang harus kamu lalui yaitu menyelesaikan naskahnya. Pastikan naskah sudah melalui beberapa tahap revisi agar hasilnya maksimal.

Untuk hasil yang memuaskan proses revisi, editing sampai dengan proofreading bisa kamu serahkan kepada ahlinya. Tujuannya agar hasilnya lebih bagus dan karya yang kamu ciptakan mampu bersaing dengan karya-karya yang berhasil terbit di penerbit indie.

Perlu untuk kamu ketahui, untuk proses editing biasa penerbit indie akan menyediakannya sebagai salah satu fasilitas layanan di paket terbit yang mereka tawarkan. Namun, tidak ada salahnya untuk kamu melakukan proses editing di luar proses resmi yang penerbit indie lakukan. Bukankah semakin banyak yang menyunting maka hasilnya semakin sempurna?

2. Menentukan Target Pembaca

Sebelum memilih penerbit, kamu perlu menentukan siapa yang menjadi target pembaca bukumu. Misalnya, apakah buku yang kamu tulis ditujukan untuk pembaca remaja, dewasa, atau profesional? Dengan mengetahui target pembaca, kamu jadi bisa menyesuaikan gaya penulisan, desain sampul, hingga strategi pemasaran yang efektif.

Pengetahuan tentang target pembaca juga membantumu memilih penerbit indie yang memiliki pengalaman dalam menerbitkan buku untuk segmen pembaca tertentu. Semakin spesifik target pembacanya, semakin besar peluang bukumu sukses di pasar.

Intinya begini, pastikan penerbit indie yang kamu pilih memiliki atau menerbitkan genre buku yang sama dengan yang kamu tulis. Jika bukumu buku pendidikan pilih penerbit yang fokus utamanya menerbitkan buku tersebut. Jika bukumu fiksi seperti novel pastikan penerbit buku yang kamu pilih berfokus untuk menerbitkan genre tersebut.

3. Memilih Penerbit Indie yang Tepat

Cara menerbitkan buku di penerbit indie berikutnya yaitu memilih penerbit yang tepat. Di sub bab sebelumnya sudah sekilas kami bahas yaitu berkenaan dengan memastikan bahwa penerbit indie yang akan kamu pilih pastikan untuk sesuai dengan genre yang ingin kamu terbitkan.

Nah, untuk tips lebih detailnya agar kamu bisa mendapatkan penerbit buku terbaik kamu bisa menerapkan beberapa hal berikut:

  1. Perhatikan portofolio buku yang telah mereka terbitkan.
  2. Periksa detail layanan yang ditawarkan, seperti editing, desain, dan distribusi.
  3. Lihat ulasan atau testimoni dari penulis lain yang pernah bekerja sama dengan penerbit tersebut.
  4. Jangan ragu untuk menghubungi penerbit indie dan bertanya detail tentang proses dan biaya yang mereka tawarkan, sebab transparansi adalah kunci untuk menjalin kerja sama yang baik.

4. Mengirimkan Naskah ke Penerbit

Langkah-Langkah atau Cara Menerbitkan Buku di Penerbit Indie

Setelah menemukan penerbit yang sesuai, maka proses menerbitkan buku berikutnya yaitu mengirimkan naskahmu sesuai dengan panduan yang diberikan oleh penerbit. Biasanya, penerbit indie meminta naskah dalam format digital seperti Word atau PDF. Jangan lupa untuk menyertakan sinopsis buku, ringkasan singkat, dan biografimu sebagai penulis.

Jika penerbit meminta sampel naskah terlebih dahulu, kirimkan bagian yang paling menarik atau representatif dari bukumu tersebut. Pastikan untuk mengikuti petunjuk teknis yang diberikan agar naskahmu tidak ditolak hanya karena alasan format.

Lalu, pastikan juga buku yang akan kamu terbitkan tidak berisi konten yang menyesatkan seperti ajaran sesat atau yang bisa berpotensi memecah belah kerukunan umat beragama. Sebab, jika itu terjadi seberapa banyak uang yang kamu miliki untuk proses penerbitan buku, penerbit akan menolak menerbitkan naskah yang demikian.

Biasanya penerbit hanya akan memberikan layanan cetak saja sehingga tanggung jawab terhadap isi bukan menjadi tanggung jawab penerbit. Hal ini begitu penting bagi penerbit indie untuk menjaga reputasinya di kalangan penulis buku.

5. Proses Penyuntingan oleh Penerbit

Setelah naskah milikmu diterima, penerbit akan memulai proses penyuntingan. Proses ini melibatkan proofreading, editing tata bahasa, dan pengecekan konsistensi isi. Penyuntingan bertujuan untuk meningkatkan kualitas naskah sehingga siap untuk diterbitkan.

Selama proses ini, pastikan kamu tetap berkomunikasi dengan editor. Jangan ragu untuk memberikan masukan atau mempertahankan bagian tertentu yang kamu anggap penting. Kolaborasi yang baik antara penulis dan editor akan menghasilkan naskah yang berkualitas tinggi.

6. Desain Sampul dan Tata Letak Buku

Langkah-langkah menerbitkan buku di penerbit indie berikutnya yaitu pembuatan desain cover atau sampul dan layouting atau tata letak buku. Desain sampul adalah salah satu faktor penting yang bisa memengaruhi daya tarik buku yang kamu terbitkan di pasar.

Penerbit indie biasanya menyediakan layanan desain sampul dan tata letak buku, tetapi kamu juga bisa bekerja sama dengan desainer profesional jika memiliki preferensi khusus. Kamu pun juga bisa mendesainnya sendiri jika menurutmu hasil desain yang kamu buat lebih bagus dan lebih menjual.

7. Proses Cetak Buku

Tahap pencetakan dimulai setelah desain sampul dan tata letak selesai. Sebagian besar penerbit indie menawarkan opsi cetak sesuai permintaan (print-on-demand) atau cetak dalam jumlah tertentu. Opsi cetak sesuai permintaan sangat cocok jika kamu ingin meminimalkan risiko dan biaya awal.

Diskusikan dengan penerbit tentang spesifikasi pencetakan, seperti jenis kertas, ukuran buku, dan jumlah cetakan awal. Pilihan ini akan memengaruhi biaya produksi dan harga jual buku.

8. Distribusi dan Pemasaran

Setelah buku dicetak, langkah berikutnya adalah mendistribusikannya ke pasar. Penerbit indie biasanya memiliki jaringan distribusi sendiri, termasuk toko buku online, platform e-commerce, dan media sosial. Beberapa penerbit juga menyediakan layanan promosi untuk membantu penulis memasarkan buku melalui media sosial maupun website resmi miliknya.

Nah, untuk proses promosi, selain bergantung pada penerbit, kamu juga bisa memanfaatkan jaringan pribadi untuk mempromosikan bukumu. Misalnya kamu bisa menggunakan media sosial, blog, atau adakan acara peluncuran buku untuk menarik perhatian pembaca. Kolaborasi dengan komunitas yang relevan juga dapat meningkatkan visibilitas bukumu.

Nah, itulah serangkaian proses atau cara menerbitkan buku di penerbit indie. Mungkin sekarang kamu bertanya, bagaimana terkait ISBN buku. Begini proses pengurusan ISBN akan dilakukan setelah bukumu selesai yaitu cover dan layout sudah jadi.

Dengan demikian prosesnya ada sebelum proses cetak. Biasanya terkait biaya pengurusan ISBN ini sudah masuk ke dalam fasilitas penerbitan yang kamu pilih. Jadi kamu tidak perlu khawatir terkait proses pengurusan ISBN ini, ya! Intinya kamu akan terima beres (pastinya melibatkan diri jauh lebih baik agar bukumu semakin sempurna)!

Baca artikel terkait