Ketika anda hendak menerbitkan artikel ilmiah ke sebuah jurnal salah satu syarat yang wajib dipenuhi ialah karya tersebut tidak plagiat atau melakukan plagiarisme. Untuk menguji tingkat plagiarisme karya anda biasanya anda menggunakan Turnitin, bukan? Maka dari itu tips lolos uji Turnitin penting sekali untuk diketahui.
Dan, pada kesempatan kali ini kami akan membagikan tipsnya. Harapannya ialah artikel ilmiah anda bisa lolos dari dari uji Turnitin dengan skor plagiarisme rendah atau sama sekali tidak ada. Berikut adalah uraian lengkap tips agar lolos uji Turnitin:
Plagiat itu beraneka ragam bentuknya dari plagiat ide sampai plagiat penulisan. Maka dari itu cara pertama dan paling mendasar agar kamu bisa lolos uji Turnitin ialah dengan memulai semuanya dengan kejujuran.
Mulai dari ide penelitian yang anda ambil sampai dengan proses penulisan artikel ilmiahnya. Ide penelitian haruslah yang fresh dan memiliki keterbaruan.
Sementara itu pada saat proses penulisan cantumkanlah sumber sesuai ketentuan. Dengan mencantumkan seluruh referensi di daftar pustaka maka di Turnitin tidak terhitung sebagai plagiarisme. Dengan begitu skor plagiarisme akan lebih rendah.
Ketika and mengutip atau merujuk suatu pernyataan atau studi sebelumnya pastikan untuk mencantumkan sumber referensinya juga. Pada dasarnya menuliskan sumber rujukan atau referensi ketika kita mengutip sesuatu (ide maupun kalimat) itu sangatlah penting.
Parafrase tidak akan membantu mengurangi plagiarisme jika anda tidak menyertakan sumber kalimat. Selain itu, dengan mencantumkan sumber akan menunjukkan bahwa anda mengakui, menghormati dan menghargai penulis yang karyanya kamu jadikan referensi.
Sebab, pada dasarnya proses penulisan artikel ilmiah itu tidak ada karya yang benar-benar orisinil. Melainkan dibangun oleh banyak teori di penelitian sebelumnya, sehingga penting untuk mencantumkan sumber yang anda gunakan untuk sebuah kalimat yang ada kutip. Hal tersebut juga dapat memperlihatkan bahwa anda tidak mencuri ide orang lain.
Tips lolos uji Turnitin berikutnya yaitu menghindari pemakaian dokumen legal seperti:
Beberapa contoh dokumen legal tersebut jika anda tuliskan dalam artikel ilmiah anda lalu dicek di Turnitin akan terdeteksi sebagai plagiarisme dan akan memiliki persentase kemiripan yang tinggi.
Cara lolos uji Turnitin berikutnya yaitu tidak melakukan copy paste kalimat dari sumber referensi. Kecuali untuk kutipan atau ucapan dari seorang tokoh tertentu.
Perilaku copy paste secara mentah-mentah ini akan berdampak buruk tidak hanya pada skor Turnitin anda tapi juga berdampak pada kemampuan menulis anda. Jika anda terbiasa melakukan copy paste keterampilan menulis artikel ilmiah anda menjadi buruk dan tidak terasah.
Untuk menghindari kebiasaan menjiplak tulisan atau copy paste tulisan maka anda bisa menggunakan teknik parafrase. Parafrase sendiri ialah teknik menyampaikan ulang sebuah konsep dengan bahasa sendiri tanpa mengubah makna konsep itu. Jadi maknanya masih sama tapi cara penyampaiannya berbeda.
Melakukan parafrase ini perlu dilatih, kamu bisa memulainya dengan melakukan parafrase dari sebuah kalimat. Jika sudah mahir upgrade lagi dengan memparafrase sebuah paragraf, yang terpenting ialah anda mau mencoba atau melatihnya.
Nah, untuk memudahkan anda dalam melakukan parafrase berikut ialah langkah-langkah yang bisa anda lakukan:
Nah, itulah tips lolos uji Turnitin sangat mudah, bukan? Poin terpenting agar lolos uji Turnitin ialah kejujuran baik di awal proses penelitian sampai dengan proses penulisan. Yang mana dalam proses penulisan anda perlu mencantumkan sumber referensi agar kalimat atau teks atau paragraf yang anda tulis tidak terdeteksi plagiarisme.