Pahami 8 Tips Menulis Jurnal Review Agar Tulisanmu Cepat Terbit

Jurnal review merupakan jenis artikel ilmiah yang tujuan penulisannya untuk analisis dan evaluasi dari penelitian atau literatur yang sudah ada. Berbeda dari artikel penelitian, penulisannya berfokus pada tinjauan kritis sumber-sumber ilmiah.

Banyak peneliti yang menganggap bahwa menulis jurnal review sama halnya dengan menulis tinjauan pustaka. Padahal, penulisannya memerlukan analisis kritis. Lalu, bagaimana penulisan jurnal review yang tepat?

Pahami 8 Tips Menulis Jurnal Review Agar Tulisanmu Cepat Terbit

Sebetulnya, jurnal berisi kajian literatur dapat menjadi alternatif bagi kamu yang ingin menerbitkan artikel tanpa perlu riset. Jadi, smak baik-baik artikel ini, ya!

Karakteristik Jurnal

Sebelum mempelajari kiat-kiat menulis jurnal ini, pelajari dulu karakteristiknya. Berikut ini adalah ciri-ciri jurnal review.

1. Kajian literatur komprehensif

Yang berarti berisi kumpulan penelitian dan studi terdahulu yang relevan, serta memberikan gambaran umum tentang perkembangan paling baru pada bidang tertentu.

2. Analisis kritis

Terdapat analisis literatur yang dibahas secara mendalam dan mengidentifikasi berbagai aspek dalam penelitian tersebut. Pada jurnal review, perlu memunculkan perspektif baru dan wawasan penelitian di masa depan.

3. Terdapat rekomendasi

Pada bagian penutup, biasanya terdapat rekomendasi mengenai roadmap penelitian di masa mendatang yang perlu dikaji lebih lanjut.

Systematic review merupakan salah satu contoh penulisan yang terstruktur untuk mengidentifikasi, memberi penilaian, dan mensintesis temuan-temuan yang relevan terkalit dengan topik penelitian tertentu.

Kiat Menulis

Meskipun penulisan jurnal review terkesan mudah, pada kenyataannya masih banyak penulis kesulitan dalam mensintesis dan menganalisis temuan untuk dituangkan ke dalam tulisan.

Menulis jurnal berisi kajian literatur perlu pemahaman serta keterampilan untuk menyampaikan informasi secara jelas dan kritis.

1. Memahami tujuan dan sasaran

Pastikan kamu memahami tujuan dan sasaran tulisan. Perlu digaris bawahi bahwa jurnal review bukan hanya tinjauan pustaka. Sehingga, perlu ada analisis kritis.

Kamu tidak hanya sekedar merangkum, namun juga memberikan wawasan keilmuan baru pada bidang tertentu. Jadi, pastikan lagi tujuan dan sasaran tulisanmu relevan dengan topik yang kamu pilih nantinya.

2. Menentukan topik

Kunci utama pemilihan topik adalah pada bidang ilmu kamu. Jadi, cobalah untuk memilih topik yang sesuai dan relevan dengan bidang ilmu kamu. Hal ini tentu mengurangi tingkat kesulitan dalam analisis dan menulis.

Hindari pemilihan topik yang tidak sesuai atau diluar bidang keahlian. Selain mempersulit dalan menulis, analisis pada tulisan kamu bisa jadi kurang tajam. Fokuslah pada mengkaji data  yang memang bidang keahlian kamu.

3. Mencari dan memilah literatur dari sumber yang kredibel

Tahap ini adalah tahap yang penting ketika kamu mulai menulis. Ini karena sumber literatur merupakan kunci utama penulisan. Tentunya pemilihan literatur akan mempengaruhi kualitas tulisan.

Gunakan database akademik yang kredibel seperti PubMed, Scopus, Web of Science, atau SINTA untuk menemukan referensi yang relevan dan valid. Hindari menggunakan artikel dari sumber-sumber yang tidak terakreditasi.

Kamu juga perlu mengecek ulang jurnal dan artikel yang kamu pilih. Apakah statusnya masih manuskrip, atau terbit di jurnal predator. Jangan sampai kamu menggunakan sumber yang tidak valid untuk analisis.

4. Membuat kerangka dan struktur

Ciri khas jurnal review yang baik adalah pada tulisannya yang sistematis. Selain mempermudah kamu dalam menulis, penulisan yang sistematis juga lebih disukai pembaca.

Mulailah menulis dari pendahuluan, kemudian dilanjutkan dengan tinjauan literatur yang komprehensif. Setelahnya, barulah menulis diskusi kritis dan kesimpulan.

Pastikan lagi bahwa tulisan kamu memiliki alur yang koheren. Jika arah penulisan kamu bertujuan untuk memberikan perspektif dengan dukungan, berarti setiap paragraf harus saling mendukung satu dengan yang lain.

Berbeda halnya jika kamu ingin memberikan pandangan mengenai pro dan kontra. Berarti, kamu perlu mengulas sisi positif dan negatif dari topik yang kamu kaji.

5. Meninjau literatur secara kritis

Perlu ditekankan ulang bahwa cara penulisan jurnal review berbeda dengan menulis tinjauan pustaka pada proposal atau tugas akhir. Usahakan untuk tidak serta-merta merangkum artikel yang kamu baca.

Berikan analisis kritis terhadap masing-masing studi yang kamu kaji. Misalnya, membandingkan pendekatan, metode, dan temuan. Kemudian juga berikan perspektif baru mengenai studi tersebut.

6. Memperhatikan gaya bahasa

Meskipun sederhana, hal ini paling sering dilupakan oleh penulis. Terlalu fokus pada konten bisa membuat kamu lupa dengan bahasa penulisan artikel.

Hal yang paling utama adalah menggunakan bahasa formal. Hindari penggunaan bahasa gaul serta kata-kata yang ambigu dan berlebihan. Usahakan untuk memberi rujukan pada tiap argumen atau pendapat kamu.

7. Membuat kesimpulan yang jelas

Apa yang didapat oleh pembaca setelah membaca seluruh artikel kamu? Sebuah kesimpulan perlu diberikan setelah mengulas artikel dengan komprehensif dan koheren. Biasanya, kesimpulan ditulis di bagian paling akhir.

Simpulkan tulisan kamu dengan mencari benang merah literatur yang sudah dibahas. Jangan lupa untuk memberikan saran bagi penelitian lanjutan maupun rekomendasi terkait topik tersebut.

8. Memeriksa artikel secara menyeluruh

Pastikan lagi untuk memeriksa artikel kamu. Lakukan proofreading agar tidak terdapat kesalahan dalam tata bahasa, format, maupun ejaan. Pastikan juga penulisan referensi sudah sesuai dengan gaya sitasi jurnal tujuan kamu.

Jurnal review sangat penting bagi para peneliti dan akademisi untuk tetap update dengan perkembangan studi terbaru di bidangnya. Maka, penting bagi pada penulis untuk memperhatikan betul tulisan reviewnya.

Demikan tips menulis jurnal review. Adakah yang sudah pernah menulis atau tertarik untuk mencoba?

Baca artikel terkait