Memahami Bebagai Jenis Kalimat Majemuk, Simak Selengkapnya!

Tahukah kamu bahwa bahasa Indonesia memiliki struktur kebahasaan yang kaya dan beragam? Hal itu ditunjukkan dengan penggunaan bahasa Indonesia yang fleksibel untuk menyampaikan maksud penutur dalam berbagai variasi bahasa. Nah, salah satu contoh kekayaan bahasa Indonesia adalah kata majemuk. Dalam artikel ini akan dibahas berbagai jenis kalimat majemuk. Simak, ya!

Penggunaan kalimat majemuk tentu dapat memungkinkan kita untuk menyampaikan suatu hal dalam beberapa klausa, tetapi tetap dalam satu kalimat. Hal tersebut tentu agar memudahkan kita dalam penyampaian maksud ataupun ide menjadi lebih kompleks dan saling terhubung.

Memahami Bebagai Jenis Kalimat Majemuk, Simak Selengkapnya!

Dalam berkomunikasi, kalimat majemuk merupakan salah satu bentuk kalimat yang dapat memperkaya penggunaan bahasa. Hal ini tidak terlepas dari struktur kalimatnya yang dapat menggabungkan beberapa ide atau gagasan menjadi kesatuan yang utuh, sehingga pesan dapat tersampaikan dengan lebih baik.

Apa Itu Kalimat Majemuk?

Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri atas dua struktur klausa atau lebih yang dihubungkan dengan kata penghubung (konjungsi) atau tanda baca koma maupun titik koma. Tiap-tiap klausa dalam kalimat majemuk memiliki subjek dan predikatnya masing-masing, tetapi salin berkaitan satu sama lain untuk membentuk sebuah makna.

Jenis-Jenis Kalimat Majemuk

Setelah kamu tahu apa itu kalimat majemuk, kini saatnya kamu simak jenis-jenisnya. Kalimat majemuk terbagi menjadi dua. Nah, apa saja itu? Berikut ini masing-masing jenisnya!

Kalimat majemuk setara

Jenis yang pertama yakni majemuk setara. Kalimat majemuk ini terdiri atas dua atau lebih klausa yang sama kedudukannya atau setara.

Tiap-tiap klausa dalam majemuk setara ini dapat berdiri sendiri sebagai kalimat yang utuh dan memiliki makna atau maksud yang saling terhubung tanpa ada klausa yang lebih mendominasi. Dalam majemuk setara ini terdapat beberapa jenis yang perlu kamu ketahui. Berikut ini merupakan jenis-jenis kalimat majemuk setara beserta contohnya:

1. Majemuk setara sejalan

Kalimat ini terdiri atas dua klausa atau lebih yang memiliki kedudukan sejalan atau serupa. Biasanya kalimatnya ditandai dengan kata penghubung seperti dan, kemudian, serta, selain itu, sementara, dan lain sebagainya. Berikut ini contoh-contohnya:

  • Aku ingin berlibur ke pantai, sementara temanku lebih suka berlibur ke gunung.
  • Diana makan bersama ibu dan adiknya.
  • Impiannya adalah pergi ke pantai di sore hari, kemudian menikmati senja bersama kekasihnya.
2. Majemuk setara berlawanan

Seperti namanya, kalimat ini terdiri atas dua klausa atau lebih yang saling berlawanan. Umumnya klausa-klausanya dihubungkan dengan kata penghubung seperti tetapi, melainkan, sedangkan, dan lain sebagainya. Contohnya adalah sebagai beriku:

  • Kakaknya adalah orang yang gemar menabung, sedangkan adiknya adalah orang yang suka berfoya-foya.
  • Doni sangat menyukai makanan dan minuman manis, tetapi ayahnya sangat anti dengan makanan manis.
  • Pak Saman tidak membeli rumah baru, melainkan hanya menyewa rumah.
3. Majemuk setara hubungan sebab-akibat

Kalimat ini adalah kalimat yang terdiri atas klausa-klausa yang menyatakan sebab akibat. Biasanya kamu dapat mengetahuinya dari kata penghubung atau konjungsi yang menghubungkannya seperti karena, sebab, maka, sehingga, dan lain semacamnya. Beriku ini merupakan beberapa contohnya:

  • Gabriela tidak pernah sarapan karena dia akan merasa mual.
  • Sofi sering makan seblak yang sangat pedas sehingga dia terkena penyakit lambung.
  • Mahfud terlambat bangun, sebab tadi malam dia tidur larut malam.
4. Majemuk setara penguat

Sama seperti namanya, kalimat majemuk ini memiliki klausa-klausa yang memiliki fungsi sebagai penguat atau menegaskan klausa lainnya. Kata penghunbung yang seringkali menandai kalimat majemuk ini adalah bahkan, malah, apalagi, terlebih lagi, dan lain semacamnya. Kamu bisa melihat beberapa contohnya di bawah ini:

  • Saya sudah memperingatkannya berkali-kali, malah dia tidak menggubrisnya sama sekali.
  • Dia adalah orang yang pandai, terlebih lagi dalam bidang sains.
  • Rayan seringkali terlambat masuk ke sekolah, bahkan orang tuanya sudah dipanggil pihak sekolah.
5. Majemuk setara pemilihan

Jenis kalimat ini merupakan kalimat yang menghubungkan dua klausa dengan konjungsi yang menunjukkan pilihan atau alternatif. Biasanya kamu dapat mengenalinya dari konjungsi atau kata hubung yang ada di dalamnya seperti atau, baik … baik, entah … entah, dan lain semacamnya. Di bawah ini adalah beberapa contohnya:

  • Dia bisa memilih bekerja sebagai jurnalis atau penulis konten.
  • Entah dia akan ikut ibunya ke Bandung, entah ke Jakarta.
  • Baik dia memilih untuk ikut reuni, baik dia tidak memilih ikut reuni, reuni ini tetap harus diadakan.
6. Majemuk setara berurutan

Jenis majemuk ini merupakan kalimat yang terdiri atas klausa-klausa yang menunjukkan langkah-langkah atau urutan yang saling berhubungan dalam satu situasi. Umumnya kata hubung yang menandainya adalah lalu, selanjutnya, setelah itu, kemudian, dan lain sebagainya. Ini adalah beberapa contohnya:

  • Dia membuat kue basah, setelah itu lanjut menjajakannya keliling kampung.
  • Rafi bekerja sebagai pengantar koran di pagi hari, lalu menjadi tukang ojek di siang hingga malam hari.
  • Andini pergi ke berlibur ke pantai Parangtritis, kemudian berlanjut mengunjungi Malioboro.

Kalimat majemuk bertingkat

Jenis selanjutnya adalah majemuk bertingkat. Kalimat ini memiliki dua klausa yakni induk kalimat sebagai klausa utama dan anak kalimat yang bergantung pada induk kalimat. Jenis kalimat majemuk ini seringkali dikenal sebagai kalimat kompleks. Di bawah ini adalah beberapa jenis kalimat majemuk bertingkat:

1. Majemuk bertingkat hubungan waktu

Yang pertama adalah kalimat majemuk untuk menyatakan hubungan waktu. Di antara anak kalimat dan induk kalimat biasanya terdapat kata hubung atau konjungsi yang menandakan waktu, seperti sesudah, sebelum, saat, sejak, ketika, sampai, dan lain sejenisnya. Contohnya dapat kamu lihat di bawah ini:

  • Rona pergi ke sekolah, ketika kakeknya berkunjung ke rumahnya.
  • Saat ayah sampai di rumah, ibu ternyata tidak ada di rumah.
  • Sejak ayahnya meninggal, Meri menjadi anak yang murung dan pendiam.
2. Majemuk bertingkat hubungan syarat

Selanjutnya adalah kalimat yang antara anak kalimat dan induk kalimatnya dihubungkan oleh kata hungung syarat untuk menjelaskan suatu situasi harus dipenuhi oleh situasi lain. Konjungsi tersebut di antaranya adalah seandainya, apabila, jika, asalkan. Berikut ini adalah beberapa contohnya:

  • Polisi tidak akan menilang Ratih, seandainya ia memiliki SIM.
  • Asri bersedia menjadi perwakilan kelas, asalkan dia diberi imbalan.
  • Rudi akan mengunjungi Amir, apabila dia memiliki waktu luang.
3. Majemuk bertingkat hubungan perbandingan

Berikutnya adalah mejemuk bertingkat yang menyatakan hubungan perbandingan. Klausa dalam kalimat ini dihubungkan dengan konjungsi perbandingan, seperti bagaikan, ibarat, laksana, daripada, seperti, dan lainnya. Kamu bisa melihat contohnya seperti di bawah ini:

  • Wajah kedua anak itu sangat mirip, bagaikan pinang dibelah dua.
  • Syahreza lebih memilih olahraga basket, daripada sepak bola.
  • Marlin dan Martin memiliki kepribadian yang sangat berbeda, seperti langit dan bumi.
4. Majemuk bertingkat hubungan perlawanan

Selanjutnya adalah majemuk bertingkat untuk menyatakan perlawanan. Klausa yang ada di dalam kalimat ini memiliki kata penghubung yang menyatakan hubungan perlawanan, seperti kapanpun, walaupun, biarpun, dan sebagainya. Beberapa contohnya dapat kamu ketahui di bawah ini:

  • Walaupun Fani tidak memiliki kekasih, dia tidak pernah merasakan kesepian.
  • Gina selalu siap kapanpun adiknya membutuhkan bantuannya.
  • Biarpun keluarganya miskin, dia selalu bersyukur.
5. Majemuk bertingkat hubungan tujuan

Jenis selanjutnya ialah majemuk bertingkat yang menyatakan tujuan. Pola kalimatnya ialah antara anak kalimat dan induk kalimat dihubungkan dengan konjungsi yang menyatakan tujuan/maksud seperti supaya, untuk, agar, biar, dan semacamnya. Contoh kalimat majemuk jenis ini adalah:

  • Pak Bagus giat bekerja keras supaya keluarganya tidak merasa kekurangan.
  • Beni rajin belajar agar mendapat juara kelas.
  • Sania semangat berdandan untuk membuat dirinya menjadi yang tercantik di acara itu.

Nah, itu dia jenis-jenis kalimat majemuk yang perlu kamu tahu. Sekarang kamu bisa lebih memahaminya, kan? Yuk, bagikan artikel ini ke semua temanmu agar mereka juga bisa memahaminya! Semoga artikel ini membantu!

Baca artikel terkait