Jangan Sampai Salah Langkah, Kenali Proses Publikasi Jurnal Ilmiah

Publikasi jurnal merupakan salah satu kewajiban bagi akademisi, peneliti, dan praktisi sebagai sarana komunikasi akademik, portofolio, dan lain-lain. Namun, proses publikasi jurnal ilmiah sering menyulitkan para akademisi.

Jangan Sampai Salah Langkah, Kenali Proses Publikasi Jurnal Ilmiah

Ketika publikasi tidak berjalan lancar, sebagian besar orang cenderung menjustifikasi tulisan atau hasil penelitian. Padahal, artikel yang gagal terbit tidak sepenuhnya salah. Ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi kesuksesan publikasi.

Artikel ini akan mengulas proses publikasi jurnal ilmiah. Pelajari baik-baik supaya kamu tidak salah langkah dan tetap percaya diri menulis hasil penelitian, ya!

1. Memiliki Karya Ilmiah Orisinil

Bukan rahasia lagi jika plagiasi sangat dilarang dalam dunia akademik. Hal ini tidak hanya berlaku pada tugas akhir, namun juga artikel ilmiah. Jika artikel kamu terdeteksi plagiat, artikel kamu pasti gagal terbit.

Hal yang utama sebelum kamu mengirimkan artikel kepada penerbit adalah memiliki artikel yang orisinil. Tulis hasil penelitian kamu berdasarkan kajian literatur dan sesuaikan dengan temuan ketika penelitian.

Langkah selanjutnya adalah memastikan bahwa artikel kamu benar-benar tidak plagiat. Salah satu caranya yaitu dengan mengecek menggunakan plagiarism checker, yang paling umum digunakan adalah turnitin.

2. Memilih Jurnal yang Sesuai

Penyebab artikel kamu ditolak oleh jurnal bisa jadi karena kamu salah memilih jurnal. Seringkali akademisi melakukan kesalahan pada tahap ini, namun banyak yang tidak menyadari.

Kamu dapat memilih target publikasi di beberapa jurnal seperti, Perpusnas, Portal Garuda, Open Journal System (OJS), International Organization of Scientific Research (IOSR), dan Scimago. Namun, perhatikan beberapa poin ini untuk memilih jurnal yang sesuai:

Bidang fokus jurnal

Publikasi pada jurnal dengan bidang fokus yang sesuai akan membuat artikel kamu cepat terbit. Cobalah untuk membaca daftar bidang yang menjadi fokus pada jurnal tersebut.

Jika artikel kamu memenuhi kriteria, cobalah untuk mengirimkan artikel kamu ke jurnal tersebut. Namun jika bidang fokus artikel kamu tidak tertulis pada daftar jurnal, jangan memaksakan kehendak.

Reputasi jurnal

Selain mempertimbangkan bidang fokus, meninjau reputasi jurnal juga penting. Apalagi jika tujuan kamu publikasi adalah untuk kenaikan jabatan atau syarat kelulusan. Jurnal yang reputasinya bagus pasti memiliki poin lebih tinggi.

Sebelum benar-benar menentukan target jurnal, cobalah mengecek ulang indexing jurnal tersebut. Apakah jurnal sudah terindeks? Jangan lupa cek status predator jurnal supaya publikasi kamu tidak sia-sia.

Biaya

Kamu tidak boleh mengesampingkan poin ini karena sebagian besar jurnal menarik biaya publikasi. Sebaiknya, tinjau ulang biaya publikasi pada jurnal target. Sesuaikan biaya publikasi dengan anggaran.

Biasanya, ada jurnal-jurnal yang tidak menarik biaya submit dan publikasi. Namun, jika terdapat kelebihan gambar, tabel, atau halaman pada artikel, jurnal tersebut akan membebankan biaya.

Jika kamu beruntung, kamu bisa juga menerbitkan artikel pada jurnal yang free publication charge alias tanpa biaya publikasi. Namun, tidak semua jurnal bebas biaya publikasi. Jadi, pastikan lagi supaya kamu tidak overbudget.

Proses review jurnal

Jika kamu memiliki target waktu publikasi, maka ada baiknya untuk memperhatikan poin ini. Proses review berkaitan dengan waktu terbit artikel. Kebijakan proses review tiap jurnal juga berbeda.

Ada beberapa jurnal yang memiliki proses review cepat, namun memerlukan biaya publikasi yang mahal. Jadi, ada baiknya kamu mencari tahu lama review naskah dan tingkat penerimaan naskah.

Apabila sebuah jurnal hanya menerbitkan 10 artikel sekali terbit namun banyak sekali naskah yang masuk ke jurnal tersebut, maka tingkat persaingannya tinggi. Kamu perlu mempertimbangkan poin ini agar artikel kamu berpeluang terbit.

3. Submit Artikel Ilmiah

Jika sudah memilih jurnal, tahap selanjutnya adalah submit naskah kamu ke jurnal tersebut. Pastikan lagi naskah kamu sudah sesuai dengan panduan yang tertera pada website jurnal.

Kamu dapat memantau proses artikel kamu melalui portal jurnal. Beberapa jurnal juga akan memberikan kabar terbaru melalui e-mail.

4. Proses Review Naskah

Setelah mengirimkan naskah kepada jurnal, kamu akan mendapat balasan dari editor. Editor akan memberikan balasan mengenai status jurnal kamu.

Biasanya, editor akan menyeleksi berdasarkan kesesuaian naskah dengan bidang fokus jurnal, format artikel, dan persentase plagiasi. Jika naskah kamu sesuai dengan jurnal yang kamu pilih, maka editor akan memberikan naskah kepada tim reviewer.

Tim reviewer akan menilai artikel kamu berdasarkan hal-hal berikut:

Novelty dan originality

Penelitian dan akademik membutuhkan integritas dan inovasi. Sehingga, usahakan artikel penelitian kamu memiliki nilai kebaruan dan keaslian.

Metode

Metode merupakan cara peneliti untuk memperoleh data penelitian. Berarti, metode adalah salah satu hal yang penting. Jika kamu tidak menggunakan metode yang tepat, artinya hasil penelitian kamu dipertanyakan keabsahannya.

Hasil dan pembahasan

Hasil penelitian untuk publikasi artikel harus valid. Selain itu, hasil juga harus diinterpretasikan dengan jelas. Tim reviewer akan menilai apakah hasil yang terdapat pada naskah sesuai dengan latar belakang dan tujuan penelitian.

Kesimpulan

Kesimpulan yang baik seharusnya menjawab tujuan penelitian. Penilaian aspek ini juga berdasarkan hasil penelitian yang merepresentasikan latar belakang.

Kesesuaian dengan panduan jurnal

Format naskah menjadi aspek penilaian tersendiri bagi sebuah artikel sebelum terbit. Apabila format naskah tidak sesuai dengan jurnal, maka reviewer berhak mempertimbangkan.

Revisi dan Penerbitan

Setelah melalui proses review, editor akan memberikan kabar terkini mengenai status publikasi. Naskah kamu dapat ditolak, diterima, atau diterima dengan revisi.

Apabila memerlukan revisi, berarti kamu harus memperbaiki artikel sesuai dengan komentar reviewer. Kamu dapat melakukan submit ulang setelah melakukan perbaikan.

Begitulah proses publikasi artikel di jurnal. Meskipun terdengar sederhana, publikasi memerlukan tahapan yang panjang. Meskipun begitu, jangan mudah menyerah.

Baca artikel terkait