Memahami ciri-ciri karya ilmiah sangat penting karena dapat membantu seorang penulis untuk memenuhi standarisasi keilmuan, mencegah kesalahpahaman, komunikasi yang jelas sekaligus efektif, dan dapat memperkuat kredibilitas penelitian. Selain itu, hal ini juga dapat meningkatkan relevansi karya tulis yang akan tersampaikan ke masyarakat.
Sebuah karya tulis ilmiah juga tentunya membutuhkan riset yang cukup lama. Mengapa demikian? Karena sebelum menulis sebuah karya tulis ilmiah, ada tahapan yang perlu terlaksana dan tidak boleh terlewatkan.
Dan salah satunya yaitu memahami secara detail tentang apa saja yang mencirikan sebuah karya ilmiah tersebut. Penulisan ilmiah tidak boleh di samakan dengan fiksi, karena karya ilmiah memiliki cirinya sendiri.
Oleh karena karya ilmiah adalah sebuah hasil pemikiran akademik yang akan dipakai oleh banyak orang, maka penting bagi kamu untuk mengetahui apa saja ciri-cirinya. Ciri-ciri karya ilmiah yang baik dan benar bukan hanya sekadar nilai dan isi saja, namun lebih dari itu.
Ada aturan yang mesti diikuti selama proses penulisan dan perancangannya. Pada artikel ini kita akan mengupas tentang apa saja ciri-ciri tersebut. Simak penjelasan berikut ini!
Sebuah karya tulis ilmiah harus tersusun dengan cara yang runut dan sistematis. Hal ini karena karya ilmiah memiliki tujuan dan fungsi yang cukup berbeda dengan karya tulis lainnya, yakni sebagai sumber ilmu pengetahuan baru yang berguna untuk masyarakat luas. Maka dari itu, ada beberapa persyaratan untuk mempersiapkan setiap bagian tulisan.
Berikut ini bagian-bagian yang harus ada pada tulisan ilmiah:
Bahasa mempunyai beberapa fungsi, salah satu di antaranya adalah untuk komunikasi. Sebagai penulis karya ilmiah, seorang mahasiswa maupun pihak akademisi berupaya mengkomunikasikan hasil idenya kepada pembaca.
Oleh karena itu, cara yang tepat untuk melakukannya ialah dengan menggunakan bahasa baku yang digunakan seluruh karya tulis yang bersifat ilmiah. Ini juga bertujuan agar dapat dikomunikasikan dengan banyak orang dari berbagai latar belakang.
Bahasa baku merupakan penggunaan Bahasa Indonesia menurut Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EBID) dan pedoman Umum Bahasa Indonesia (PUEBI) yang ditetapkan oleh pusat bahasa. Aturan-aturan bahasa baku meliputi pilihan kata, penggunaan tata bahasa ejaan, dan gaya penulisan yang sesuai dengan norma bahasa yang berlaku di mayarakat sosial.
Salah satu alasan penggunaan bahasa baku pada karya ilmiah ialah agar meminimalkan kemungkinan terjadinya error understanding. Mengingat bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan dengan beragam bahasa daerah, sehingga kita butuh satu bahasa pemersatu yang kaidahnya sudah diresmikan untuk dapat dipahami seluruh masyarakat Indonesia.
Hal ini mengindikasikan bahwa peneliti dilarang untuk mencampurkan sisi emosionalnya di dalam karya ilmiah. Adapun alasannya ialah karena adanya syarat bahwa fakta-fakta yang tersajikan dalam karya ilmiah berasal dari hasil analisis yang objektif, bukan pendapat subjektif penulis atau penelitinya.
Maka saat menulis penelitian, penulis hendaknya menghindari melibatkan perasaan dan pendapat pribadinya secara langsung. Sebab, penulisan ilmiah harus mengedepankan pada obejktivitas dan penarikan kesimpulan berdasarkan bukti dan data yang dapat diverifikasi.
Karya tulis ilmiah mengeksplorasi topik-topik yang sesuai dengan temuan penelitiannya. Tujuan dari prinsip-prinsip yang mengatur komposisi karya ilmiah untuk menjaga karakter logis ialah dapat dibuktikan berdasarkan data.
Artinya, tulisan tidak sekadar mengandung hasil tulisan yang indah dan menarik perhatian pembaca semata saja. Tulisan ilmiah juga tidak boleh mengandung terkaan dan harus mengandung pernyataan tulus dan cermat.
Menurut Haryanto (2000), karya ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan tertulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Sementara menurut ahli lainnya di bidang kepenulisan ilmiah, Zaenal (1988) memiliki pendapat yang lebih detail.
Menurutnya penelitian harus sesuai dengan sifat keilmuannya yang didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, dan disusun menurut metode tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Saat menulis sebuah karya ilmiah, selalu pastikan untuk menggunakan terminologi yang umum dikenal di bidang terkait. Sebaiknya hindarilah pemakaian istilah atau kata-kata yang membingingkan atau kata-kata yang memunculkan ambiguitas.
Kata-kata yang maknanya ambigu sangat tidak disarankan untuk penulisan karya ilmiah karena dapat memunculkan kebingungan dan kesalahpahaman terhadap makna yang ingin disampaikan oleh penulisnya.
Baiklah, itu dia penjelasan mengenai memahami apa saja ciri-ciri karya ilmiah yang harus kamu ketahui, semoga tulisan ini dapat menjadi sarana informasi bagi kamu yang ingin memulai untuk membuat tulisan ilmiah. Tetap semangat dan terima kasih telah singgah di artikel ini ya!