Jurnal menjadi salah satu media publikasi hasil penelitian yang paling populer di kalangan akademisi, dosen dan peneliti. Selain sebagai media publikasi, jurnal juga merupakan salah satu sumber rujukan oleh para peneliti.
Penulis jurnal pada umumnya mengenal dua jenis publikasi jurnal yaitu yang terakreditasi nasional dan internasional. Di mana jurnal nasional merupakan publikasi ilmiah yang telah mendapatkan pengakuan dari lembaga yang berwenang seperti Kemenristekdikti yang memakai indeks Sinta sebagai acuan.
Sedangkan jurnal internasional adalah publikasi ilmiah yang penulisannya menggunakan bahasa resmi PBB dan terbit secara internasional. Nah, jurnal internasional ini diindeks di pangkalan data internasional terkemuka seperti Scopus.
Lalu apa sebenarnya scopus itu dan bagaimana tingkatannya apakah sama dengan jurnal Sinta? Pada kesempatan kali ini kami akan menguraikannya untuk anda, silakan menyimaknya pada uraian di bawah ini:
Sekarang kita akan mengulas secara mendalam tentang apa itu scopus. Scopus merupakan layanan yang menyedia database penting dalam dunia pendidikan dan riset. Database yang disimpan di dalam Scopus tidak hanya jurnal melainkan juga artikel ilmiah, buku, prosiding dan literatur ilmiah lainnya.
Scopus, selain digunakan untuk mengakses hasil publikasi ilmiah juga digunakan untuk mengindeks jurnal, artikel ilmiah, buku, prosiding dan literatur ilmiah lainnya. Nah, pangkalan data ini dikembangkan dan dioperasikan di bawah perusahaan Elsevier. Elsevier sendiri merupakan sebuah perusahaan penerbit publikasi ilmiah internasional yang berdiri sejak tahun 1880.
Nah, Scopus ini telah mengindeks lebih dari 22.000 judul artikel jurnal dari 5.000 penerbit, dengan sekitar 20.000 artikel yang telah melalui proses peer review. Yang mana terdiri dari berbagai bidang keilmuan atau disiplin ilmu, termasuk ilmu sosial, ilmu alam, teknik, kedokteran, dan lain sebagainya.
Dengan fakta tersebut, tidak heran jika para akademisi, peneliti atau ilmuwan dan juga dosen menjadikan Scopus sebagai sumber referensi. Terlebih lagi proses indeksasi di Scopus melibatkan standar yang sangat ketat dalam hal kualitas, sehingga hanya artikel-artikelnya pun kualitasnya unggul dan layak untuk dijadikan sumber referensi.
Sekarang kita masuk pada pembahasan tingkatan jurnal Scopus. Pada Jurnal Sinta dibagi menjadi enam tingkat yaitu Sinta 1, Sinta 2, Sinta 3, Sinta 4, Sinta 5, dan Sinta 6 yang mana semakin tingkatanya semakin tinggi nilai untuk bisa masuk tingkatan tersebut.
Baik, kembali lagi ke topik tingkatan jurnal Scopus. Jurnal Scopus membagi kategori jurnalnya menjadi empat tingkatan bukan enam tingkatan yaitu:
Q1 atau Quartile 1 merupakan tingkatan tertinggi dalam jurnal internasional Scopus. Jurnal yang masuk kategori ini memiliki dampak yang signifikan daripada tingkatan Scopus yang lainnya.
Tingkatan ini juga dianggap sebagai jurnal paling unggul dalam bidang keilmuannya. Jadi semisal ada 100 jurnal internasional yang terindeks Scopus dalam bidang tertentu, umumnya jurnal yang termasuk dalam kategori Q1 ini mendapatkan peringkat antara 1 hingga 25 dari 100 jurnal, atau dapat dianggap sebagai 25 jurnal paling unggul.
Tingkatan jurnal di bawahnya Q1 atau Quartile 1 yaitu Q2 atau Quartile 2 yang mana jurnal yang masuk kategori ini juga memiliki dampak yang signifikan walaupun tidak sebesar jurnal di tingkat Q1. Jurnal yang masuk Q2 ini biasanya berada dalam peringkat 26 sampai 50 dari 100 jurnal teratas di bidang yang sama.
Tingkatan Quartile 3 (Q3) adalah tingkatan dalam jurnal Internasional Scopus yang memiliki dampak yang relatif lebih kecil. Apabila terdapat 100 jurnal yang terdaftar dalam indeks Scopus, kategori Q3 akan menempati posisi peringkat 51 hingga 75.
Tingkatan terendah dari jurnal Scopus ditempati oleh Q4 atau Quartile 4. Jurnal yang masuk di kelas ini memiliki pengaruh yang paling minim dan sering dianggap sebagai jurnal dengan kualitas yang lebih rendah. Dalam daftar 100 Jurnal yang diindeks oleh Scopus, Q4 ini akan berada di posisi peringkat 76 hingga 100, atau bisa dikatakan sebagai 25 jurnal paling rendah.
Sebagai tambahan terkait tingkatan Scopus ini pengkategoriannya dilakukan berdasarkan parameter parameter SJR (Scimago Journal Rank), yang mengukur rata-rata kutipan per artikel atau jumlah sitasi yang muncul dalam sebuah jurnal selama tiga tahun terakhir.
Dengan demikian, tingkatan jurnal Scopus memberikan panduan yang berguna bagi peneliti dan akademisi untuk memilih sumber referensi yang sesuai dengan kebutuhan riset dan standar kualitas yang diinginkan.
Itulah beberapa hal terkait dengan jurnal Scopus mulai dari mengenal apa itu Scopus dan tingkatan jurnal Scopus. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan anda terkait dengan salah satu jenis jurnal internasional ini.