Kredibilitas merupakan salah satu faktor penunjang keberhasilan seorang tenaga pendidik. Hal itu berkaitan dengan kualitas serta kepercayaan publik terhadap sebuah profesi. Lalu, apa pentignya sertifikasi pendidikan dalam kredibilitas?
Sertifikasi pendidikan bukan hanya formalitas belaka. Namun merupakan penilaian keseluruhan terhadap kompetensi dan keahlian seorang tenaga pengajar.
Baik guru maupun dosen harus memiliki pengetahuan, keterampilan, serta sikap yang sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh kementrian. Dengan mendapat sertifikasi, guru dan dosen telah mendapat pengakuan profesional.
Artikel ini akan membahas mengenai pentingnya sertifikasi bagi guru dan dosen, serta langkah-langkah praktis untuk mendapat skor maksimal untuk sertifikasi.
Adalah pengakuan resmi atau bukti formal dari lembaga yang berwenang kepada tenaga pendidik, seperti guru dan dosen, yang dianggap telah memenuhi standar kompetensi tertentu.
Bagi guru, sertifikasi ini mencakup pengakuan lembaga berwenang atau kementrian terhadap kompetensi mengajar. Sedangkan bagi dosen, sertifikasi berarti juga peningkatan jabatan akademik. Penilaian sertifikasi pada dosen tidak hanya meliputi aspek pengajaran, tetapi juga publikasi ilmiah dan penelitian.
Ibaratnya, seorang siswa merasa bangga ketika lulus ujian dan mendapat ijazah sebagai bukti kelulusan. Sama halnya dengan guru dan dosen yang mendapat pengakuan sebagai tenaga pendidik setelah mendapat sertifikasi.
Selain mendapat pengakuan, dosen dan guru yang sudah mendapat sertifikasi juga akan mendapat kenaikan insentif. Namun, banyak hal-hal selain materi yang menjadikan sertifikasi penting bagi guru dan dosen.
Orang tua maupun instansi pendidikan pasti akan menolak tenaga pendidik abal-abal. Lalu, bagaimana instansi menyeleksi tenaga pengajar? Yaitu dengan sertifikasi.
Guru dan dosen yang telah memperoleh sertifikasi dianggap lebih kompeten dalam mengajar dan melakukan pembelajaran yang berkualitas.
Mudah bagi instansi pendidikan untuk merekrut tenaga pendidik yang unggul dalam akademik. Namun, tidak semua tenaga pendidik memiliki keterampilan.
Peningkatan keterampilan diperoleh dari pelatihan dan pengembangan diri. Guru dan dosen yang berpartisipasi aktif dalam mengikuti pelatihan tentu akan mendapat penilaian tinggi pada sertifikasi.
Sebuah institusi menganggap guru dan dosen yang tersertifikasi memiliki kompetensi dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi proses pembelajaran secara efektif. Hal tersebut berdampak pada kualitas pembelajaran.
Guru dan dosen yang tersertifikasi menjadi jaminan bagi instansi pendidikan bahwa instansi tersebut memiliki kemampuan untuk menciptakan suasana belajar yang baik dan mencetak pelajar yang berprestasi serta berakhlak.
Kesejahteraan finansial adalah faktor yang menentukan kinerja seseorang. Setelah mendapat sertifikasi, guru dan dosen akan mendapat tunjangan sertifikasi tiap bulan. Hal tersebut dapat memicu tenaga pendidik untukmeningkatkan kompetensi.
Ingin karir meningkat? Maka wajib halnya memperoleh sertifikasi. Sertifikasi tidak hanya berlaku tingkat lokal, namun pengakuan itu juga membuka kesempatan karir pada tingkat internasional.
Contohnya, seorang dosen dengan sertifikat dan gelar akademik tinggi akan memiliki kesempatan untuk bekerja di universitas bergengsi atau lembaga pendidikan internasional. Selain itu, sertifikasi juga dapat memberikan akses kepada jaringan profesional yang lebih luas.
Sertifikasi merupakan hal yang berkaitan dengan pengakuan profesi guru dan dosen. Maka, perlu pemahaman bahwa wajib bagi pendidik untuk memperoleh pengakuan tersebut.
Pengakuan tersebut tidak hanya berlaku di tingkat nasional, namun internasional. Sehingga, sertifikasi membuat pendidik memperoleh kepercayaan diri untuk mengembangkan karir profesinya.
Ada banyak sertifikasi bidang pendidikan, tergantung dari jenjang dan spesialisasi pendidik. Misalnya, sertifikasi guru, sertifikasi dosen, sertifikasi kepala sekolah, sertifikasi kompetensi keahlian, sertifikasi untuk pengawas sekolah, dan sertifikasi kompetensi tenaga kependidikan.
Perbedaan sertifikasi menentukan penilaian seorang tenaga pendidik. Maka, tenaga pendidik perlu memahami jenis sertifikasi dan aspek-aspek penilaiannya sebelum mengajukan sertifikasi.
Banyak hal yang perlu dipersiapkan sebelum pengajuan sertifikasi. Misalnya dosen mempersiapkan publikasi, proyek penelitian, atau pengabdian. Sedangkan guru, melakukan pendidikan profesi guru (PPG).
Tidak hanya itu, mengikuti program pelatihan dari kementrian, institusi pendidikan, atau lembaga sertifikasi dapat membantu pendidik memenuhi persyaratan sertifikasi. Pelatihan terstruktur dapat membantu meningkatkan kompetensi pendidik.
Langkah selanjutnya adalah mengikuti proses sertifikasi. Proses ini melibatkan ujian kompetensi, penilaian portofolio, atau observasi kelas oleh asesor.
Kadang-kadang, guru atau dosen akan diminta mengerjakan proyek atau tugas yang menunjukkan pemahaman mereka terhadap suatu materi. Penting untuk mengikuti proses sertifikasi dan memastikan sudah memenuhi semua persyaratan.
Sertifikasi juga perlu diperbarui setiap tiga atau lima tahun. Proses pembaruan ini dapat melibatkan kegiatan peningkatan kompetensi. Dengan begitu, tenaga pendidik dapat mempertahankan kredibilitasnya.
Sertifikasi tidak hanya berfungsi sebagai pengakuan kompetensi. Namun, dapat menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan karier seorang pendidik.
Seorang pendidik akan mendapat peluang karier lebih luas dengan sertifikasi. Misalnya, mendapat promosi, jabatan struktural, kesempatan bekerja, keterlibatan dalam proyek bergengsi, dan lainnya.
Sebuah profesi tentunya harus mendapat validasi yang sah dari masyarakat dan lembaga pemerintahan. Kredibilitas seorang pendidik sangat dipengaruhi oleh kepercayaan publik.
Sertifikasi adalah cara yang efektif untuk membangun kepercayaan publik. Maka siswa, orang tua, atau institusi pendidikan merasa yakin terhadap kualitas pengajaran yang diberikan.
Demikian pentingnya sertifikasi dalam membangun kredibilitas dan kepercayaan. Kepercayaan itu tidak hanya penting untuk reputasi individu, tetapi juga untuk meningkatkan citra institusi tempat seorang pendidik bekerja.