Kali ini kita akan membahas mengenai penulisan daftar pustaka menggunakan sistem harvard. Dituliskan dengan nama penulis dan tahun publikasi dengan urutan pemunculan berdasarkan nama penulis secara alfabetis, tahun publikasi, dan alamat ditulis menggunakan huruf miring (italic).
Adapun yang dimaksud dengan daftar pustaka disini adalah daftar sumber yang digunakan sebagai rujukan/referensi publikasi ilmiah, sumber tersebut bisa didapatkan dari buku, majalah, artikel/jurnal, dan lainnya. Daftar pustaka biasanya ditempatkan di bagian akhir halaman ketika tulisan telah selesai disusun.
Jika kamu ingin tahu lebih lanjut mengenai penulisan daftar pustaka menggunakan sistem harvard, kamu bisa mempelajarinya pada artikel kali ini. Sehingga kita akan mengetahui dan memahami sistematika yang seperti apa yang dapat membantu kita dalam menulis daftar pustaka yang sesuai kaidah-kaidah dalam sistem harvard tersebut, yakni sebagai berikut:
Buku merupakan salah satu bahan materi yang dapat digunakan dalam suatu publikasi ilmiah. Biasanya buku dijadikan sumber rujukan atau referensi paling utama oleh penulis dalam penulisan karya tulis ilmiah.
Selanjutnya dalam penulisan dari sumber buku ini kita bisa menuliskannya sebagai berikut: Penulis 1, dan seterusnya (Nama belakang, nama depan disingkat). Tahun publikasi, Judul Buku (cetak miring). Edisi, Penerbit Tempat Publikasi.
Contohnya: O’Brien, J.A. dan Marakas, J.M. 2011. Management Information Systems. Edisi ke-10. McGraw-Hill. New York, USA.
Artikel atau jurnal menjadi salah satu rujukan atau referensi dalam penulisan karya tulis ilmiah. Adapun sumber yang digunakan oleh penulis biasanya yang diterbitkan 5 tahun kebelakang.
Selanjutnya dalam penulisan dari sumber artikel atau jurnal ini kita bisa menuliskannya sebagai berikut: Penulis 1, dan seterusnya (Nama belakang, nama depan disingkat). Tahun publikasi. Judul artikel/jurnal (cetak miring). Nama publikasi artikel/jurnal. Volume dan halaman.
Contohnya: Cartlidge, J. 2012. Crossing boundaries: Using fact and fiction in adult learning. The Journal of Artistic and Creative Education. 6 (1):94-111.
Prosiding seminar/conference dapat dijadikan rujukan atau referensi, sumber ini merupakan sumber tambahan untuk karya tulis ilmiah. Disini kita harus memperhatikan kerelevansian antara materi karya tulis ilmiah yang akan ditulis dengan prosiding seminar/conference yang dihadiri.
Selanjutnya dalam penulisan dari sumber prosiding seminar/conference ini kita bisa menuliskannya sebagai berikut: Penulis 1. dan seterusnya (Nama belakang, nama depan disingkat). Tahun publikasi. Judul artikel. Nama Konferensi (cetak miring). Tanggal. Bulan dan Tahun, Kota, Negara. Halaman.
Selain buku dan artikel atau jurnal salah satu bahan rujukan atau referensi yang sering digunakan adalah skripsi/tesis/disertasi. Sumber ini memiiliki kredibilitas oleh karenanya skripsi/tesis/disertasi sering digunakan dalam karya tulis ilmiah.
Selanjutnya dalam penulisan dari sumber skripsi/tesis/disertasi ini kita bisa menuliskannya sebagai berikut: Penulis (Nama belakang, nama depan disingkat). Tahun publikasi. Judul. Skripsi, Tesis, atau Disertasi (dicetak miring). Universitas.
Contohnya: Soegandhi. 2009. Aplikasi model kebangkrutan pada perusahaan daerah di Jawa Timur. Tesis. Fakultas Ekonomi Universitas Joyonegoro, Surabaya.
Adapun bahan sumber tambahan yang dapat dijadikan rujukan atau referensi selain prosiding seminar/conference adalah website. Tetapi perlu kita ingat bahwa website yang dijadikan sumber adalah yang memiliki kredibilitas dan dapat dipertanggungjawabkan seperti website universitas, mahkamah agung, dll.
Selanjutnya alam penulisan dari sumber website ini kita bisa menuliskannya sebagai berikut: Penulis (Nama belakang, nama depan disingkat). Tahun. Judul (cetak miring). Alamat Uniform Resources Locator (URL). Tanggal diakses.
Sumber lain yang dapat dijadikan sebagai rujukan atau referensi yakni yang besumber dari undang-undang dan peraturan. Disini kita dituntut untuk memperhatikan detail dari setiap angka yang ditulis mulai dari nomor dan tahun pada undang-undang dan peraturan yang digunakan.
Selanjutnya dalam penulisan dari sumber undang-undang dan peraturan ini kita bisa menuliskannya sebagai berikut: Nama Penulis. Tahun terbit. Judul dokumen yakni Undang-Undang atau Peraturan Pemerintah. Keterangan Penerbitan. Penerbit. Tempat Penerbitan.
Sumber atau referensi yang dapat dijadikan sebagai daftar pustaka yakni dari surat kabar atau media cetak. Dimana dalam penulisannya kita harus melakukan penyaringan bahan materi, memperhatikan kerelevansian dari sumber yang hendak digunakan, dan juga harus memastikan kebenaran sumber tersebut.
Selanjutnya dalam penulisan dari sumber surat kabar atau media cetak lainnya ini kita bisa menuliskannya sebagai berikut: Nama Penulis. (Nama belakang, nama depan disingkat). Tahun terbit. Judul tulisan. Tempat penerbitan: Nama Media. (tanggal, bulan, tahun). halaman ke-berapa.
Adapun sumber atau referensi terakhir yang dapat dijadikan sebagai rujukan atau referensi adalah film atau video. Jika kita menggunakan sumber atau referensi ini sebagai daftar pustaka maka kita juga harus memperhatikan detail dari apa yang dibahas dalam film atau video.
Selanjutnya dalam penulisan dari sumber film atau video ini kita bisa menuliskannya sebagai berikut: Nama Produsen Film atau Pembuat Video. Tahun terbit. Judul film atau video. Tempat produsen. Nama produsen. Durasi film/video.
Dalam menulis karya tulis ilmiah kita tidak hanya dituntut untuk memperhatikan sistematika penulisan isi saja, tetapi juga sistematika dalam penulisan daftar pustaka dikarenakan daftar pustaka merupakan bagian yang penting, krusial, dan harus dipertanggungjawabkan oleh penulis.