Peringkat Jurnal Akademik Sebagai Penentu Tingkat Reputasi Jurnal, Kenali Faktanya

Mengidentifikasi peringkat jurnal menjadi hal yang paling utama dilakukan oleh akademisi sebelum mempublikasikan artikel. Bagi seorang akademisi, penting halnya mengetahui peringkat jurnal karena peringkat mencerminkan nilai reputasi.

Dunia akademis memang memiliki ikatan erat dengan reputasi. Artinya bahwa seorang seorang akademisi mengejar publikasi pada jurnal yang memiliki reputasi tinggi. Saat ini sudah ada berbagai sistem pemeringkatan jurnal yang memberikan gambaran tentang peringkat jurnal.

Peringkat Jurnal Akademik Sebagai Penentu Tingkat Reputasi Jurnal, Kenali Faktanya

Namun, apa arti tiap-tiap peringkat? Bagaimana cara membaca pemeringkatan jurnal? Artikel ini akan membahas mengenai sistem pemeringkatan jurnal dan cara mengetahui tingkat reputasi jurnal melalui peringkat jurnal.

Mengenal Istilah Pemeringkatan Jurnal

Sistem pemeringkatan jurnal atau Journal Ranking System adalah teknik yang digunakan untuk menilai kualitas sebuah jurnal dan dampaknya terhadap masyarakat. Hal tersebut berkaitan dengan nilai prestise yang dimiliki sebuah jurnal.

Sistem pemeringkatan jurnal sangat mempengaruhi publikasi. Sehingga, para akademisi, mahasiswa, dan praktisi sangat mempertimbangkan sistem pemeringkatan jurnal. Tujuannya, baik untuk sertifikasi dosen (serdos), beasiswa, dan lainnya.

Berbagai basis data membuat pemeringkatan jurnal akademik dengan data statistik. Aspek yang dijadikan sebagai tolok ukur pemeringkatan jurnal adalah:

  • Sitasi atau metrik kutipan
  • Posisi relatif jurnal pada bidang tertentu
  • Pendapat masyarakat umum mengenai kualitas suatu jurnal

Macam-Macam Metode Pemeringkatan Jurnal

Terdapat beberapa metode pemeringkatan jurnal yang paling umum, antara lain:

1. Journal Citation Reports (JCR)

Metode ini dikelola oleh Clarivate Analytics dan menggunakan Impact Factor (IF) untuk menentukan peringkat jurnal. Impact Factor berarti menghitung jumlah sitasi yang diterima oleh sebuah jurnal pada kurun waktu tertentu.

Umumnya, penghitungan Impact Factor yaitu dengan membandingkan rasio sitasi yang diterima jurnal dengan jumlah artikel yang publikasi pada dua tahun terakhir.

2. Scopus Journal Analyser

Scopus adalah metrik yang dikelola oleh Elsevier. Metrik ini mengacu pada pada SNIP (Source Normalized Impact per Paper) dan SJR (Scimago Journal Bank).

Metrik SNIP menggunakan metode pengukuran jumlah kutipan artikel. Semakin banyak artikel yang dikutip, maka semakin tinggi pula metrik SNIP. Selain itu, SNIP juga mempertimbangkan jumlah artikel yang terbit pada suatu jurnal, serta mempertimbangkan reputasi jurnal yang mengutip artikel tersebut.

Sebaliknya, SJR adalah metrik yang memfokuskan pada reputasi jurnal yang mengutip artikel dan juga jumlah kutipan. Maksudnya, kutipan pada jurnal bereputasi lebih berharga daripada kutipan dari jurnal bereputasi rendah.

3. Web of Science

Metrik ini dikelola oleh Clarivate Analytics. Sama seperti JCR, Web of Science menggunakan Journal Impact Factor (JIF) untuk menentukan peringkat sebuah jurnal. Ringkasnya, metrik ini menggunakan Impact Factor untuk menentukan ranking jurnal.

Ada beberapa aspek lain yang digunakan oleh Web of Science dalam pemeringkatan jurnal, yaitu 5-year Impact Factor, indikator sitasi jurnal (Journal Citation Indicator), jumlah kutipan, kutipan waktu paruh (Cited Half-life), total artikel yang dapat disitasi, Eigenfactor Score, Normalised Eigenfactor, skor pengaruh artikel (Article Influence Score), dan Immediacy Index.

Sistem Peringkat Kuartil Jurnal

Selain Impact Factor, sebagian besar akademisi meninjau reputasi jurnal dengan sistem kuartil. Sistem kuartil terdiri dari Q1, Q2, Q3, dan Q4 yang masing-masing memiliki karakteristik tertentu.

Pemeringkatan kuartil adalah bentuk klasifikasi jurnal berdasarkan performa kutipan pada subjek yang spesifik. Misalnya, jurnal X memiliki jumlah sitasi yang tinggi pada bidang ekonomi. Maka, jurnal X dapat masuk ke dalam kategori Q1 atau Q2.

Hal tersebut berkaitan dengan kredibilitas sebuah jurnal. Semakin banyak sitasi pada artikel di jurnal tertentu, berarti jurnal tersebut mampu menerbitkan artikel yang kredibel. Artinya, jurnal tersebut memilki reputasi baik.

1. Jurnal Q1 (Kuartil pertama)

Jurnal yang masuk ke dalam kelompok ini berarti menempati peringkat top 25% jurnal berdasarkan metrik database Scopus atau Web of Science. Karakteristik pada kategori ini yaitu visibilitas tinggi, menerbitkan penelitian terbaru dengan kontribusi yang signifikan, serta mampu menarik kutipan dari akademisi yang lain.

2. Jurnal Q2 (Kuartil kedua)

Kelompok kuartil kedua (Q2) menduduki peringkat 26% sampai 50%. Meskipun peringkatnya tidak setinggi kuartil pertama, jurnal Q2 memiliki reputasi yang cukup baik. Jurnal Q2 memiliki ciri-ciri yaitu visibilitas sedang, menerbitkan artikel yang cukup populer, serta mendapat kutipan yang tergolong tinggi.

Sisi negatifnya, jurnal Q2 memang tidak terlalu populer seperti jurnal Q1. Namun, masih banyak akademisi yang lebih tertarik menerbitkan artikelnya pada jurnal Q2. Hal ini karena proses penerbitan jurnal Q2 tergolong lebih mudah daripada jurnal Q1 serta poin jurnal Q2 tetap tergolong tinggi.

3. Jurnal Q3 (Kuartil ketiga)

Jurnal Q3 adalah kelompok jurnal yang menduduki peringkat 51% sampai dengan 75% dari jurnal dalam scope tertentu. Meski demikian, jurnal Q3 masih sering menjadi target publikasi para akademisi.

Jurnal pada golongan ini cenderung memiliki visibilitas lebih rendah daripada jurnal Q1 dan Q2. Hal ini juga berkaitan dengan reputasi jurnal Q3 yang cenderung lebih rendah. Umumnya jurnal Q3 berguna untuk menerbitkan penelitian tingkat lokal serta untuk menerbitkan penelitian tambahan atau khusus.

4. Jurnal Q4 (Kuartil keempat)

Jurnal pada golongan kuartil empat termasuk dalam 25% golongan terbawah berdasarkan pemeringkatan dari Scopus atau Web of Science. Jurnal-jurnal pada golongan ini memiliki visibilitas rendah, jangkauan terbatas, dan tidak terlalu banyak mendapat sitasi.

Menerbitkan artikel pada jurnal Q4 berguna sebagai batu loncatan. Namun, publikasi pada jurnal Q4 tidak terlalu signifikan dalam meningkatkan reputasi peneliti.

Adakah yang sudah pernah menerbitkan artikel ilmiah? Jika sudah, aspek apa yang biasanya kamu gunakan untuk menentukan jurnal tujuan? Meninjau peringkat jurnal adalah salah satu trik dalam publikasi. Hal itu sangat penting untuk karir kamu sebagai akademisi.

Baca artikel terkait