Tips Layout Buku Sendiri, Cocok untuk Penulis yang Menerbitkan Buku dengan Cara Self Publishing

Kamu hendak menerbitkan buku lewat jalur self publishing tapi terkendala biaya layout? Kamu tidak sendirian. Banyak penulis, terutama yang baru pertama kali ingin menerbitkan buku mengalami hal yang sama. Dan memang, konsekuensi dari menerbitkan buku dengan metode self publishing, kita sudah harus siap untuk melakukan segala sesuatunya sendiri. Sebenarnya bisa tidak sendirian, yaitu dengan bantuan jasa pracetak buku. Akan tetapi biaya bisa jadi kendala, sebab biaya jasa pracetak misalnya layout buku itu tidaklah murah.

Tapi tenang, bukan berarti kamu harus menyerah. Meskipun kamu nggak punya latar belakang desain, layout buku itu tetap bisa kamu pelajari dan lakukan sendiri, lho. Apalagi sekarang sudah banyak tools yang user-friendly dan tutorial gratis yang siap bantu kamu di setiap langkahnya.

Tips Layout Buku Sendiri, Cocok untuk Penulis yang Menerbitkan Buku dengan Cara Self Publishing

Nah, dalam artikel ini, kita akan bahas tips layout buku secara mandiri. Tujuannya, agar bisa menjadi media untuk kamu belajar dan tentunya supaya kamu bisa menekan biaya produksi tapi tetap menghasilkan buku yang rapi dan nyaman dibaca. Okay, tanpa berlama-lama lagi, yuk simak pembahasan lengkap tips layout buku sendiri di bawah ini:

1. Kenali Dulu Format Buku yang Kamu Inginkan

Sebelum mulai proses layout buku, kamu perlu tahu dulu buku seperti apa yang ingin kamu buat. Apakah buku fiksi seperti novel? Non-fiksi? Buku anak? Ukuran dan format setiap jenis buku akan menentukan bagaimana kamu menyusun halaman dan elemen di dalamnya. Misalnya, ukuran buku yang umum digunakan di Indonesia adalah A5 (14,8 x 21 cm) atau B5 (17,6 x 25 cm).

Lalu, setiap jenis buku punya kebutuhan desain yang berbeda, misalnya novel cenderung simpel, sedangkan buku non-fiksi bisa jadi butuh tabel, gambar, atau grafik. Dengan menentukan beberapa hal tersebut sejak awal, proses layout-mu akan jauh lebih terarah.

2. Gunakan Software Layout yang Ramah Pemula

Kamu tidak harus langsung pakai Adobe InDesign (yang cukup kompleks dan berbayar) untuk mulai layout. Ada banyak alternatif gratis dan mudah digunakan seperti:

  • Canva: Cocok untuk layout sederhana dan visual yang menarik.
  • Microsoft Word: Jangan diremehkan! Word bisa kamu manfaatkan untuk layout buku, terutama jika kamu ingin hasil akhir dalam bentuk PDF.
  • Scribus: Aplikasi open source yang fiturnya mirip InDesign, cocok buat kamu yang ingin belajar lebih serius.

Nah, kamu perlu memilih software yang paling nyaman buat kamu, lalu pelajari fitur dasarnya. Banyak kok tutorial gratis di YouTube yang bisa kamu ikuti sesuai tools pilihanmu.

3. Atur Margin dan Ukuran Halaman Sejak Awal

Tips layout buku sendiri berikutnya yaitu mengatur margin dan ukuran halaman sejak awal. Hal ini penting banget!

Kesalahan umum penulis pemula adalah langsung menulis tanpa mengatur margin dan ukuran halaman. Padahal ini krusial untuk kenyamanan membaca dan hasil cetak yang rapi.

Setiap penerbit biasanya punya standar ukuran margin tertentu. Tapi kalau kamu layout sendiri untuk cetak POD (print on demand), kamu bisa mulai dengan margin dalam 2 cm, margin luar 2,5 cm, margin atas 2,5 cm, dan margin bawah 2 cm. Sesuaikan dengan ukuran buku yang kamu pilih, ya.

4. Tips Layout Buku Sendiri Terkait Penggunaan Font

Font bukan cuma soal gaya, tapi juga soal kenyamanan mata pembaca. Maka dari itu, hindari font yang terlalu dekoratif untuk isi buku.

Cukup gunakan font seperti Garamond, Times New Roman, atau Georgia untuk teks utama. Untuk heading, kamu bisa sedikit lebih fleksibel, tapi tetap pastikan mudah dibaca.

Jangan lupa juga untuk mengatur ukuran font. Umumnya, isi buku dicetak dengan ukuran 11 atau 12 pt. Spasi antarbaris 1,15–1,5 juga bikin tampilan halaman lebih lega dan enak dibaca.

5. Tips Layout Buku Sendiri terkait Gaya Paragraf

Tips Layout Buku Sendiri, Cocok untuk Penulis yang Menerbitkan Buku dengan Cara Self Publishing

Tips layout buku sendiri berikutnya yaitu gunakan gaya paragraf yang konsisten. Sebab, layout bukan cuma soal tampilan menarik, tapi juga soal keteraturan. Artinya, setiap elemen teks, mulai dari isi, judul bab, subjudul, hingga kutipan atau catatan kaki, perlu punya format yang seragam dari awal sampai akhir. Nah, berikut ini beberapa hal tambahan yang perlu kamu perhatikan:

  1. Justifikasi teks: Sebaiknya isi paragraf dibuat rata kanan kiri (justified) agar teks terlihat rapi dan kolom halaman terlihat seimbang.
  2. Indentasi atau spasi antarparagraf: Pilih salah satu. Kalau kamu pakai indentasi (awal paragraf agak masuk ke dalam), maka sebaiknya jangan beri spasi tambahan antarparagraf. Kalau kamu pakai spasi antarparagraf, maka hilangkan indentasinya.
  3. Heading dan subheading: Pastikan setiap judul bab dan subjudul memiliki gaya yang konsisten, baik dari segi ukuran font, jenis font, warna (jika ada), maupun penempatan (rata tengah atau rata kiri).
  4. Catatan kaki dan kutipan: Gunakan font lebih kecil dari teks utama dan jaga agar posisinya tidak berubah-ubah di tiap halaman.

Ingat, ya, konsistensi ini penting karena secara tidak langsung memengaruhi kenyamanan membaca. Buku yang layout-nya acak-acakan bikin pembaca cepat lelah, bahkan bisa mengurangi kredibilitas isi bukunya.

Jangan lupa untuk menyisipkan elemen-elemen penting seperti nomor halaman, header (judul bab atau judul buku), dan footer jika perlu. Letakkan dengan rapi dan konsisten di seluruh halaman.

Nah, untuk nomor halaman biasanya ada di bagian bawah tengah atau pojok kanan bawah. Sementara header bisa kamu gunakan untuk menunjukkan bab atau bagian tertentu dalam buku.

7. Siapkan Halaman Khusus: Sampul Dalam, Daftar Isi, dan Lainnya

Buku yang baik bukan hanya tentang isi, tapi juga struktur halamannya. Ada sejumlah halaman penting yang perlu kamu siapkan dan letakkan di tempat yang sesuai. Halaman-halaman ini memberi kesan profesional dan memudahkan pembaca menavigasi isi buku. Berikut adalah beberapa halaman yang sebaiknya disiapkan:

  • Halaman judul (title page): Biasanya berisi judul buku, subjudul (jika ada), nama penulis, dan bisa juga menyertakan logo penerbit jika ada. Letaknya setelah sampul dan biasanya berada di halaman kanan (halaman ganjil).
  • Halaman hak cipta (copyright page): Berisi informasi tentang hak cipta, tahun penerbitan, ISBN, nama penerbit (jika ada), dan disclaimer jika diperlukan. Halaman ini biasanya terletak di balik halaman judul.
  • Kata pengantar atau prakata: Berisi penjelasan dari penulis tentang latar belakang penulisan buku atau ucapan terima kasih. Letakkan sebelum daftar isi.
  • Daftar isi: Sangat penting untuk memudahkan pembaca mencari bagian tertentu dalam buku. Buat secara otomatis jika software yang kamu gunakan mendukung fitur ini agar hasilnya lebih presisi.
  • Ucapan terima kasih atau dedikasi: Tidak wajib, tapi bisa menjadi tambahan yang personal dan menyentuh.
  • Daftar pustaka, lampiran, atau glosarium: Khususnya untuk buku non-fiksi atau akademik, halaman ini penting untuk menunjukkan sumber dan menambah nilai ilmiah.

Pastikan penomoran halaman dimulai dari bagian isi buku (biasanya dari bab pertama), bukan dari halaman-halaman pendahuluan. Halaman awal seperti judul, hak cipta, atau daftar isi bisa menggunakan angka romawi kecil (i, ii, iii, dst.).

8. Cek dan Uji Cetak Dummy

Sebelum kamu cetak massal atau upload ke platform self publishing, coba buat dummy versi PDF-nya dan baca ulang dari awal. Kamu bisa print satu copy untuk melihat apakah margin sudah oke, font nyaman dibaca, dan tidak ada typo.

Langkah tersebut sangat penting supaya kamu tidak menyesal setelah buku sudah dicetak banyak. Jadi sebelum ditemukan kesalahan ketika sudah cetak dalam jumlah banyak, lebih baik revisi terlebih dahulu daripada kecewa nanti.

Nah, itu dia tips layout buku sendiri jika kamu hendak menerbitkan buku dengan metode self publishing. Perlu untuk kamu ingat, membuat layout buku sendiri memang butuh waktu dan ketelitian, tapi bukan hal yang mustahil.

Justru dengan melakukan sendiri, kamu jadi lebih memahami isi bukumu secara menyeluruh. Dan tentu saja, kamu bisa lebih hemat dalam proses produksi.

Namun, jika memang kamu tidak memiliki waktu lebih untuk layout buku sendiri dan tersedia cukup dana tidak ada salahnya kok untuk menggunakan jasa desain layout buku profesional. Dan pastikan bahwa harganya sesuai dengan budget yang kamu miliki ya.

Nah, salah satu rekomendasi jasa desain layout buku murah dan terpercaya dapat kamu peroleh dari jasa desain layout buku Detak Publisher. Detak publisher ini menyediakan berbagai layanan jasa pracetak, tidak terkecuali jasa desain layout buku. Baik untuk buku fiksi, non fiksi sampai buku akademik, Detak Publisher siap memberikan pelayanan layout buku terbaik dan harga terjangkau. Informasi lebih lanjut dapat kamu temukan pada artikel di bawah ini, ya!

Baca artikel terkait