Segala sesuatu jika ingin hasil yang maksimal diperlukan sebuah perencanaan atau planning. Tidak terkecuali jika kamu bercita-cita menerbitkan buku. Untuk hasil yang maksimal diperlukan perencanaan dalam proses menulisnya atau adanya writing plan.
Dengan adanya writing plan, konsistensi dan produktivitas dalam menulis bisa terjaga. Nah, writing plan atau rencana menulis bukan hanya sekadar daftar tugas harian, tetapi juga merupakan panduan langkah demi langkah untuk mencapai tujuan menulis.
Dengan memiliki rencana yang jelas, kamu bisa menghindari kebingungan, meningkatkan produktivitas, dan tentunya, membuat karya kamu lebih cepat selesai dan siap untuk diterbitkan. Lalu, apa saja tips membuat writing plan yang bisa kamu terapkan? Yuk simak tips lengkapnya dalam uraian di bawah ini:
Tips writing plan yang pertama berkaitan dengan hasil yang ingin kamu dapatkan dalam setiap proses menulis. Jadi, sebelum mulai menulis, penting untuk menetapkan tujuan yang realistis dan terukur. Misalnya, kamu bisa menetapkan tujuan untuk menyelesaikan satu bab setiap minggu atau menulis setidaknya 500 kata per hari.
Tujuan yang jelas akan membantu kamu tetap fokus dan tahu apa yang ingin kamu capai. Selain itu, tujuan yang terukur memungkinkan kamu untuk mengukur progres penulisanmu. Dengan begitu, kamu bisa lebih mudah mengevaluasi apakah kamu sudah berada di jalur yang benar atau perlu melakukan penyesuaian dalam writing plan-mu.
Lalu, menentukan target atau tujuan ini juga akan membantu kamu menjaga ritme menulis dan mengukur progres penulisan. Lebih lanjut lagi dengan adanya target yang jelas akan memberikan kamu motivasi lebih dalam menulis.
Agar tujuan tersebut bisa terwujud maka tips membuat writing plan berikutnya yaitu buatlah rencana tugas yang berurutan. Mulailah dari langkah-langkah awal, seperti brainstorming ide cerita, membuat outline, menulis draft, hingga proses editing dan revisi. Dengan urutan tugas yang jelas, kamu tidak akan bingung harus memulai dari mana atau apa yang harus dilakukan selanjutnya.
Rencana tugas yang teratur juga membantu kamu mengelola waktu dengan lebih baik. Kamu bisa membagi tugas besar menjadi beberapa tugas kecil yang lebih mudah dicapai, sehingga proses menulis terasa lebih ringan dan menyenangkan.
Consistency is the key! Buatlah jadwal menulis yang sesuai dengan rutinitas harianmu. Kamu bisa menetapkan waktu khusus untuk menulis setiap hari, misalnya satu jam di pagi hari atau dua jam di malam hari. Disiplin terhadap jadwal ini akan membuat proses menulis menjadi kebiasaan yang menyenangkan.
Kebiasaan baik yang terus terpupuk akan membuatmu lebih ringan dalam menjalani setiap proses menulis, daripada menyelesaikan dalam satu waktu saja. Jadi, jadwal yang sudah kamu rancang pastikan bisa terlaksana dengan baik, ya.
Lalu, jika kesibukanmu tidak memungkinkan untuk menulis setiap hari, kamu bisa menjadwalkan sesi menulis beberapa kali dalam seminggu. Yang penting, tetap konsisten dan berkomitmen pada jadwal yang sudah kamu buat.
Salah satu kesalahan yang sering dilakukan penulis pemula adalah menulis sambil mengedit. Hal ini bisa memperlambat proses penulisan dan membuat kamu terjebak dalam siklus revisi yang tidak ada habisnya. Pada akhirnya karyamu akan mandek dan impian untuk bisa segera diterbitkan akan tertunda lagi.
Jadi, sebaiknya, fokuslah menulis terlebih dahulu tanpa memikirkan kesalahan-kesalahan kecil. Setelah draft selesai, barulah kamu meluangkan waktu khusus untuk mengedit dan memperbaiki naskahmu.
Dengan catatan, jangan langsung melakukan proses editing ya. Endapan atau diamkan naskahmu selama beberapa hari, tujuannya agar proses editing lebih objektif. Nah, untuk informasi lebih lanjut terkait tips merevisi maupun mengedit naskahmu bisa kamu baca di artikel berikut ini: tips editing naskah!
Sebelum menulis, buatlah outline atau kerangka cerita yang jelas. Outline ini akan menjadi peta yang memandu kamu dalam menulis, sehingga kamu tidak kehilangan arah di tengah jalan. Dengan adanya kerangka cerita, kamu juga bisa lebih mudah menjaga alur dan konsistensi cerita.
Nah, outline sendiri tidak harus terlalu detail, tetapi setidaknya mencakup garis besar cerita, pengembangan karakter, dan plot utama. Semakin jelas outline yang kamu buat, semakin mudah proses penulisanmu.
Deadline tidak hanya penting dalam pekerjaan kantor, tetapi juga dalam proses menulis. Dengan adanya deadline kamu jadi lebih termotivasi untuk segera menuntaskan pekerjaanmu.
Tips dalam menetapkan deadline yang bisa kamu coba yaitu tetapkan deadline untuk setiap tahapan penulisan, mulai dari menyelesaikan outline, menulis draft pertama, hingga proses editing. Dengan begitu, kamu akan lebih termotivasi untuk menyelesaikan tulisanmu tepat waktu dengan arah tujuan yang jelas. Kamu juga bisa menghindari penundaan yang sering kali menjadi penghambat utama dalam menyelesaikan sebuah karya.
Tips membuat writing plan berikutnya yaitu berikan apreasiasi pada dirimu sendiri akan setiap tahapan proses yang berhasil kamu lakukan. Reward ini tidak harus mahal, bisa berupa camilan favorit, menonton film kesukaan, atau sekadar waktu istirahat lebih lama. Dengan memberikan reward, kamu akan merasa lebih dihargai dan termotivasi untuk terus menulis hingga naskahmu selesai.
Setelah naskahmu selesai, mintalah masukan dari pembaca beta atau sesama penulis. Pembaca beta atau beta reader adalah pembaca kedua, pastikan untuk menggunakan jasa beta reader yang profesional dan berpengalaman, ya.
Dengan menggunakan jasa beta reader profesional karyamu yang telah kamu tulis dengan perencanaan dan proses yang panjang tersebut hasilnya lebih optimal. Mereka akan menilai dan memberikan masukan agar karyamu bisa jadi lebih baik lagi dan berpeluang besar diterima oleh penerbit dan juga pasar.
Masukan dari orang lain juga bisa memberikan perspektif baru yang mungkin tidak kamu sadari. Dengan begitu, kamu bisa memperbaiki kekurangan dan meningkatkan kualitas tulisanmu.
Membuat writing plan yang efektif adalah langkah awal yang penting bagi penulis pemula agar karya bisa segera terbit. Dengan menetapkan tujuan yang jelas, membuat jadwal menulis yang konsisten, dan disiplin dalam mengikuti rencana, kamu akan lebih mudah menyelesaikan naskahmu.
Ingat, proses menulis tidak selalu mulus. Ada kalanya kamu merasa stuck atau kehilangan ide. Namun, dengan writing plan yang baik, kamu akan memiliki panduan yang membantu kamu tetap berada di jalur yang benar. Jadi, yuk mulai susun writing plan-mu sekarang dan wujudkan impianmu untuk menerbitkan karya!
Jangan lupa juga untuk memilih penerbit buku berkualitas dan terpercaya, ya. Jangan sampai karena kamu ingin segera memiliki buku kamu melupakan kualitas dari penerbit bukunya. Sangat disayangkan bukan jika karya yang sudah susah payah kamu tulis tapi penerbit buku tidak memberikan pelayanan yang optimal?
Jadi, jangan terpikat dengan penerbit yang menawarkan harga murah tapi kualitas jelek. Namun, bukan berarti kamu bisa dengan percaya menerbitkan buku di penerbit yang memberikan tarif mahal. Kamu perlu riset untuk memilih penerbit terbaik untuk bukumu. Tips lengkapnya bisa kamu baca di sini: tips memilih penerbit buku berkualitas.