Naskah Buku Ditolak oleh Penerbit? Ini Dia Beberapa Hal yang Perlu Kamu Lakukan!

Tidak diterimanya naskah buku yang telah susah payah kita tulis merupakan pengalaman yang menyakitkan. Terutama jika kita adalah penulis pemula yang baru merintis di dunia publikasi karya. Segala waktu dan tenaga yang kita kerahkan untuk menemukan ide lalu meramunya menjadi sebuah naskah seakan terbuang sia-sia. Seakan segala berakhir pada saat itu juga.

Namun, penting untuk diingat bahwa penolakan naskah bukanlah akhir dari segalanya. Proses ini adalah bagian dari perjalananmu sebagai seorang penulis untuk mengasah kemampuan dan memperbaiki kualitas karya. Terkadang, naskah yang ditolak bukan berarti buruk, melainkan belum sesuai dengan kebutuhan atau visi penerbit saat itu. Bisa jadi naskahmu cocok untuk penerbit lain atau perlu beberapa penyesuaian agar lebih layak terbit.

Naskah Buku Ditolak oleh Penerbit? Ini Dia Beberapa Hal yang Perlu Kamu Lakukan!

Jadi, bisa dikatakan bahwa diperlukan sikap yang bijak dalam menghadapi penolakan naskah dari penerbit buku. Dan … pada artikel kali ini kami akan membagikan tips yang bisa kamu lakukan seandainya (semoga tidak!) naskahmu ditolak oleh penerbit. Yuk, simak pembahasan lengkapnya berikut ini:

1. Terima Penolakan dengan Lapang Dada

Ketahuilah saat menerima kabar naskah buku ditolak oleh penerbit, wajar jika muncul rasa kecewa, sedih, atau bahkan marah. Jadi, jangan malu untuk memberikan waktu untuk dirimu sendiri meresapi perasaan itu. Jangan langsung memaksa diri untuk berpura-pura kuat atau menganggap hal tersebut sepele. Jangan!

Setelah itu, pelan-pelan terimalah kenyataan tersebut sebagai bagian dari proses belajar. Banyak penulis sukses yang karyanya sempat ditolak berkali-kali sebelum akhirnya diterbitkan.

Nah, semakin cepat kamu berdamai dengan perasaan kecewa, semakin mudah kamu melangkah ke tahap berikutnya. Sebab berdamai artinya menerima, ketika sikap penerimaan itu datang, kita jadi lebih mudah berpikir jernih untuk mengambil langkah selanjutnya.

2. Evaluasi Ulang Naskah Secara Objektif

Setelah perasaan lebih tenang, baca ulang naskahmu dengan kepala dingin. Lihat apakah memang ada bagian yang masih perlu diperbaiki. Mungkin di sisi plot, alur cerita, gaya bahasa, atau karakter tokoh.

Jika penerbit menyertakan alasan penolakan, jadikan itu bahan evaluasi. Tapi kalau tidak, kamu bisa meminta feedback dari teman penulis atau editor profesional atau jika perlu pakai jasa beta reader profesional. Dengan masukan dari orang lain, kamu bisa melihat kekurangan yang sebelumnya luput dari perhatian.

3. Cari Tahu Kriteria Penerbit Lebih Dalam

Sebelum kembali mengirimkan naskah ke penerbit lain, pelajari terlebih dahulu karakter dan kriteria penerbit tersebut. Setiap penerbit punya visi, misi, dan segmentasi pasar yang berbeda. Bisa jadi naskahmu bagus, tapi memang tidak sesuai dengan konsep mereka.

Untuk menggali informasi lebih detail dari penerbit buku tersebut, kamu bisa dengan cara mengunjungi website penerbit, baca buku-buku terbitan mereka, atau cari informasi di media sosial. Dari situ kamu bisa memahami jenis naskah seperti apa yang mereka cari dan setelahnya kamu bisa menyesuaikan naskahmu agar lebih cocok atau memilih penerbit lain yang lebih relevan.

4. Ikut Pelatihan atau Kelas Menulis

Bila merasa kemampuan menulismu masih perlu diasah, tidak ada salahnya mengikuti pelatihan atau kelas menulis. Banyak komunitas atau platform yang menyediakan kelas daring maupun luring untuk berbagai genre.

Selain meningkatkan teknik penulisan, kamu juga bisa bertemu dengan sesama penulis yang bisa memberi motivasi dan perspektif baru. Kelas menulis seringkali membahas tips tentang cara membuat naskah buku milikmu lebih layak dan disukai penerbit, termasuk bagaimana menyusun sinopsis yang menarik.

Nah, pelajaran yang kamu dapatkan di kelas menulis tersebut bisa kamu jadikan materi perbaikan naskah buku yang memperoleh penolakan dari penerbit buku. Dengan demikian, bagian-bagian “jelek” dari bukumu bisa dipoles agar jadi lebih baik lagi. Hasil akhir yang diharapkan tentu saja supaya penerbit buku tersebut bisa mempertimbangkan karya yang sudah kamu tulis.

5. Bergabung dengan Komunitas Penulis

Naskah Buku Ditolak oleh Penerbit? Ini Dia Beberapa Hal yang Perlu Kamu Lakukan!

Komunitas penulis bisa jadi wadah positif untuk berbagi pengalaman, termasuk tentang penolakan naskah. Kamu bisa belajar dari pengalaman senior dan mendapatkan masukan dari berbagai sudut pandang.

Di komunitas, biasanya juga ada info lomba menulis, penerbitan indie, atau event diskusi naskah yang bisa kamu ikuti. Siapa tahu dari sini kamu menemukan peluang baru untuk menerbitkan karyamu.

6. Pertimbangkan Menerbitkan Secara Indie

Jika naskahmu berkali-kali ditolak penerbit mayor, tidak ada salahnya mencoba jalur penerbitan indie. Di sini kamu bisa lebih bebas menentukan konsep, desain cover, dan waktu terbit tanpa harus melewati proses seleksi yang ketat.

Meski membutuhkan biaya sendiri, banyak penulis pemula yang berhasil membangun nama lewat jalur penerbitan indie. Yang terpenting ialah, pastikan kamu memilih jasa penerbitan buku yang tepat. Yang tidak hanya menerbitkan bukumu, tapi juga mendukung dan merealisasikan bukumu terbit dan cetak jadi lebih baik.

Nah, salah satu rekomendasinya, kamu bisa menerbitkan buku secara indie di penerbit Detak Pustaka Grup. Aneka paket dan jenis genre buku tersedia di Detak Pustaka Grup.

Jika kamu hendak menerbitkan buku akademik atau hasil konversi KTI maka menerbitkan di Detak Publisher bisa jadi rekomendasinya. Sementara itu, jika kamu hendak menerbitkan buku novel atau buku non fiksi populer Detak Pustaka bisa menjadi pilihan yang tepat. Untuk informasi lebih lanjut terkait jasa penerbitan buku silakan klik tautan di bawah ini:

7. Jadikan Penolakan Sebagai Bahan Cerita

Percaya atau tidak, pengalaman ditolak penerbit bisa kamu jadikan inspirasi untuk menulis cerita baru. Banyak penulis yang menuangkan kisah perjuangan mereka ke dalam cerpen, novel, atau catatan harian.

Selain sebagai terapi emosional, tulisan ini bisa menyentuh pembaca lain yang mungkin mengalami hal serupa. Siapa tahu naskah tentang kisah ditolak penerbit justru jadi karya yang membuka jalan baru bagimu.

8. Tentukan Target Baru dan Tetap Produktif

Jangan berhenti menulis hanya karena satu atau dua naskah ditolak oleh penerbit. Tetapkan target baru, entah itu menyelesaikan proyek novel lain, mengikuti lomba menulis, atau membuat antologi bersama teman-teman komunitas.

Semakin sering menulis, kemampuanmu akan terus terasah. Dan … penulis yang produktif biasanya lebih mudah mengatasi rasa kecewa karena fokusnya tidak hanya pada satu karya saja.

9. Kirim Ulang ke Penerbit Lain yang Lebih Tepat

Setelah melakukan revisi dan memperbaiki naskah, coba kirimkan ke penerbit lain yang lebih sesuai. Buat daftar beberapa penerbit yang punya genre serupa dengan karyamu.

Sesuaikan juga proposal pengiriman, sinopsis, dan surat pengantar agar lebih menarik dan profesional. Jangan lupa untuk membaca ketentuan pengiriman naskah masing-masing penerbit.

10. Berikan Waktu Sebelum Mengirim Ulang Naskah yang Sama

Kalau kamu ingin mengirimkan naskah yang sama ke penerbit yang pernah menolak, beri jeda waktu minimal beberapa bulan. Gunakan waktu tersebut untuk merevisi dan memperbaiki naskah.

Saat mengirim ulang, sertakan keterangan bahwa naskah sudah diperbarui. Meski peluang diterima tetap kecil, setidaknya kamu sudah berusaha maksimal dan menunjukkan komitmen terhadap naskah tersebut.

Nah, itulah beberapa hal yang bisa kamu lakukan jika naskah buku ditolak oleh penerbit. Ingat! Penolakan naskah dari penerbit bukan akhir dari karier menulismu.

Justru dari pengalaman ini, kamu bisa belajar memperbaiki kualitas karya dan menemukan penerbit yang lebih cocok. Selalu evaluasi, cari masukan, dan tetap produktif menulis. Dengan ketekunan, naskah yang pernah ditolak bisa jadi karya yang sukses di masa depan. Tetap semangat!

Baca artikel terkait